Bisnis.com, JAKARTA -- Harga saham bank digital PT Bank Jago Tbk. (ARTO) mulai rebound pada awal pekan ini setelah pekan lalu terperosok. Kinerja moncer saham ARTO pekan ini terjadi menjelang perilisan produk baru hasil kerja sama dengan GoTo Finansial (Gopay) yakni ‘GoPay Tabungan by Jago’.
Berdasarkan data RTI Business, harga saham ARTO naik 12,96% dalam 24 jam terakhir, pada penutupan perdagangan Senin (16/10/2023) ke level Rp1.830.
Harga saham ARTO pada pekan ini rebound setelah pekan lalu, secara beruntun merosot dan terparkir pada level Rp1.625 pada Jumat (13/10/2023). Adapun, dalam sebulan harga saham ARTO masih turun 18,67%. Lalu, sepanjang tahun berjalan atau secara year to date (ytd), harga saham ARTO turun 50,81%.
Rebound-nya harga saham ARTO pada awal pekan ini terjadi menjelang perilisan produk baru dari ARTO yakni ‘GoPay Tabungan by Jago’. Produk kolaborasi dengan Gopay itu akan meluncur pada Rabu (18/10/2023).
Analis Kanaka Hita Solvera Raditya Krisna Pradana mengatakan saham ARTO memang potensial rebound seiring dengan kolaborasi pengembangan produk bersama Gopay. Kolaborasi ini sendiri memberikan sentimen positif bagi investor.
"Kolaborasi itu akan menjadi puncak integrasi keduanya dan signifikan untuk industri,” katanya pada beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Ekonom dan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira juga menilai hadirnya produk tabungan kolaborasi itu akan memberikan dampak positif ke ARTO.
“Dana murah yang diterima Bank Jago akan meningkat dan bisa mendorong bank digital itu lebih ekspansi terutama dalam kapasitas penyaluran pinjaman,” ujarnya pada Bisnis, Senin (16/10/2023).
Adapun, fitur baru dari ARTO itu beroperasi dengan menghubungkan pemilik akun Gopay dengan Bank Jago. Melalui persetujuan pengguna, pemilik akun Gopay akan menjadi nasabah Bank Jago.
Demikian juga sebaliknya, pemilik rekening Bank Jago bakal memiliki akun Gopay, di mana nasabah tidak perlu lagi melakukan isi ulang saldo (top up), karena secara otomatis nasabah terintegrasi dengan dompet digital besutan GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) itu.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung juga menyatakan fitur baru itu akan dirilis pada semester II/2023. Dia menjelaskan, fitur tersebut akan mendorong dana tabungan perseroan ke depan.
Tercatat, hingga Juni 2023 Bank Jago telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) Rp10,1 triliun, tumbuh 65% pada semester I/2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp6,1 triliun. Dana murah atau current account saving account (CASA) mendominasi komposisi DPK sebesar 71,4%, sedangkan sisanya merupakan deposito sebesar 28,6%.
Arief menyebut peningkatan jumlah nasabah dalam Aplikasi Jago menjadi salah satu faktor, melonjaknya penghimpunan DPK.
Seperti diketahui, nasabah ARTO mencapai 8,3 juta. Sekitar 6 juta nasabah berasal dari aplikasi Jago, sedangkan sisanya berupa debitur atau peminjam kredit.
“Jumlah pengguna Aplikasi Jago tersebut naik lebih dari dua kali lipat bila dibandingkan dengan pencapaian Juni tahun lalu yang sekitar tiga juta nasabah,” ujarnya dalam keterangan resmi, pada Juli lalu (31/7/2023).