Bisnis.com, JAKARTA— PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) kembali menegaskan bahwa tak ada korban bunuh diri akibat pinjaman online (pinjol) di Kabupaten Baturaja, Sumatera Selatan. Hasil investigasi tersebut ditegaskan kembali oleh Kapolres Ogan Komering Ulu (OKU) AKBP Arif Harsono.
Dia mengatakan bahwa ada kasus bunuh diri dengan latar belakang masalah ekonomi di daerah tersebut, tetapi berdasarkan keterangan dari keluarga korban, tidak ada keterkaitan dengan pinjol.
“Kami juga telah berkomunikasi dengan keluarga korban," kata Arif dalam keterangan yang dikutip Rabu (18/10/2023).
Arif mengatakan belum ada layanan ojek online atau pengantaran makanan melalui ojek online di wilayah tersebut. Adapun korban sebelumnya diduga bunuh diri setelah mendapatkan teror debt collector (DC) termasuk mendapatkan pesanan fiktif.
Sampai dengan saat ini pihak AdaKami pun mengaku belum mendapatkan informasi pasti terkait dengan korban. Direktur Utama AdaKami Bernardino Moningka Vega Jr mengatakan pihaknya telah mencoba menghubungi pemilik akun @rakyatvspinjol yang pertama kali memviralkan kasus tersebut.
Sayangnya pemilik akun tersebut belum bersedia bertemu dan diwakili oleh kuasa hukumnya. “AdaKami juga telah dipanggil oleh Bareskrim Polri Direktorat Tindak Pidana Siber untuk memberikan keterangan dan klarifikasi serta memaparkan hasil investigasi internal terkait dugaan korban,” kata Dino.
Baca Juga
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Kuseryansyah mengatakan pihaknya tidak segan mengambil tindakan tegas tehadap pemilik akun yang menyebarkan kasus viral tersebut, terlebih apabila berita mengenai korban bunuh diri yang diduga akibat tekanan DC AdaKami tidak terbukti kebenarannya atau merupakan berita palsu.
“AFPI berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan sehat industri fintech lending dengan meningkatkan akses pembiayaan bagi masyarakat yang belum terlayani, termasuk UMKM,” katanya.