Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung) telah berhasil membukukan laba bersih Rp120,65 miliar pada kuartal III/2023, turun 6,07% secara tahunan (year on year/yoy) dari laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp128,45 miliar.
Berdasarkan publikasi di Bisnis Indonesia pada Selasa (24/10/2023), pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) Bank Lampung sebenarnya mengalami peningkatan 5,8% yoy menjadi Rp397,14 miliar.
Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank pun naik 128 basis poin ke level 5,78% pada September 2023.
Namun, kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) membengkak dari Rp20,32 miliar pada September 2022 menjadi Rp38,18 miliar pada September 2023.
Beban operasional selain bunga bersih pun naik dari Rp209,79 miliar pada kuartal III/2022 menjadi Rp239,31 miliar pada kuartal III/2023.
Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) pun membengkak menjadi 79,07% pada September 2023, dari level sebelumnya 77,71% pada September 2022.
Dari sisi intermediasi, Bank Lampung telah menyalurkan kredit Rp6,61 triliun pada kuartal III/2023, naik 9,61% yoy. Namun, aset bank turun 13,55% yoy menjadi Rp10,2 triliun.
Bank Lampung mencatatkan peningkatan tipis rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross dari 2,31% pada September 2022 menjadi 2,32% pada September 2023. NPL nett pun naik dari 1,1% ke 1,61%.
Adapun, dana pihak ketiga (DPK) Bank Lampung susut 18,37% yoy menjadi Rp8,26 triliun. Dana murah atau current account saving account (CASA) pun turun 5,73% yoy menjadi Rp4,11 triliun.