Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) telah mencatatkan laba bersih Rp162,17 miliar pada kuartal III/2023, berbalik dari kondisi rugi pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp172,86 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan Bank Amar, raupan laba ditopang oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 27,09% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp645,67 miliar pada kuartal III/2023.
Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) Bank Amar juga naik 285 basis poin (bps) ke level 18,78% pada September 2023, dibandingkan NIM pada periode yang sama tahun sebelumnya 15,93%.
Selain dari bunga, Bank Amar meraup pendapatan lainnya Rp283,2 miliar pada kuartal III/2023, naik 66,58% yoy.
Adapun, Bank Amar telah berhasil menurunkan beban promosinya dari Rp115,38 miliar pada kuartal III/2022 menjadi Rp57,97 miliar pada kuartal III/2023. Beban operasional lainnya pun ikut turun dari Rp679,67 miliar menjadi Rp483,35 miliar.
Dengan begitu, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Bank Amar susut dari 121,83% menjadi 83,53%. Semakin kecil rasio BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.
Baca Juga
Dari sisi intermediasi, Bank Amar telah menyalurkan kredit Rp2,47 triliun hingga periode sembilan bulan 2023, tumbuh 15,42% yoy. Aset bank pun terdongkrak 20% yoy menjadi Rp4,44 triliun pada kuartal III/2023.
Adapun, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) bank membaik dari 8,23% pada September 2022 menjadi 6,99% pada September 2023. NPL nett pun susut menjadi 1,56% dari periode yang sama tahun sebelumnya 2,43%.
Berbeda dengan kredit, raupan pendanaan bank anjlok 38,34% yoy di mana dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp825,68 miliar pada kuartal III/2023.
Dengan begitu, likuiditas Bank Amar pun semakin ketat. Tercatat, loan to deposit ratio (LDR) Bank Amar naik dari 158,42% pada September 2022 menjadi 297,72% pada September 2023.