Bisnis.com, JAKARTA -- Bank digital milik Emtek Group, Superbank mencatatkan rugi bersih mencapai Rp254,74 miliar pada kuartal III/2023, angka ini naik 102,71% dari sebelumnya Rp125,67 miliar pada kuartal III/2022.
Berdasarkan laporan publikasi bank yang dikutip Bisnis, Kamis (2/11/2023), hal ini terdorong akibat sejumlah faktor. Misalnya, pendapatan lain yang turun 36,03% menjadi Rp10,76 miliar per September 2023, dari sebelumnya Rp16,82 miliar.
Kemudian, pada pos beban operasional, terjadi peningkatan beban tenaga kerja menjadi Rp282,61 miliar, naik 312,65% dari sebelumnya Rp68,48 miliar. Lalu, beban promosi menjadi Rp2,79 miliar dari sebelumnya Rp136 juta.
Beban lainnya juga naik 833,42% menjadi Rp145,13 miliar dari sebelumnya Rp15,55 miliar. Sehingga, rugi operasional meningkat 103,12% menjadi Rp255,94 miliar pada kuartal III/2023 dari sebelumnya Rp126 miliar pada kuartal III/2022.
Kendati demikian, dari sisi bisnis utama bisa dibilang kinerja bank dalam menghimpun cuan tergolong baik.
Tercatat, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) meningkat 110,21% yoy menjadi Rp199,95 miliar pada akhir September 2023 dari Rp95,12 miliar.
Baca Juga
Jika dirinci, pendapatan bunga Superbank tumbuh 93,27% menjadi Rp214,37 miliar pada kuartal III/2023 dari sebelumnya Rp110,92 miliar pada kuartal III/2022.
Kenaikan pendapatan bunga ini pun diikuti oleh penyusutan beban bunga sebesar 8,7% menjadi Rp14,43 miliar dari Rp15,8 miliar.
Adapun, dari sisi rasio profitabilitas, Superbank mencatatkan tingkat pengembalian aset (return on assets/ROA) yang terkoreksi -7,99% dari sebelumnya -5,06%. Tingkat pengembalian modal (return on equity/ROE) juga ikut terkoreksi ke level -9,94% dari -6,45%
Di sisi lain, dari kondisi sisi kredit, Superbank telah menyalurkan kredit sebesar Rp1,69 triliun, naik 148,74% dibanding tahun lalu R681,18 miliar. Alhasil, aset Superbank pun ikut terkerek sebesar 34,93%, menjadi Rp5,5 triliun dari sebelumnya Rp4,08 triliun.
Seiring dengan adanya pertumbuhan kredit, rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) perbankan mengalami perbaikan. Di mana, NPL gross turun 110 bps ke level 3,17% dari 4,27%. Hal ini juga diikuti NPL net yang turun 65 bps menjadi 0,57% dari sebelumnya 1,22%
Pada segi pendanaan, Superbank juga telah meraup total simpanan nasabah Rp757,03 miliar, naik 25,3% dari capaian pada periode sebelumnya Rp604,19 miliar. Porsi dana murah atau current accounts savings accounts (CASA) dari total DPK mencapai 17,43% atau sebesar Rp131,96 miliar.
Sebelumnya, Direktur Keuangan Superbank Melisa Hendrawati membeberkan faktor yang mendorong perusahaan berbalik rugi pada paruh pertama 2023, lantaran adanya proses transformasi digital.
Hal tersebut lantaran, Superbank fokus dalam pengembangan produk keuangan yang sederhana, transparan dan fleksibel serta kolaborasi dengan berbagai mitra strategis.
"[Hal itu] untuk memperkuat komitmen jangka panjang kami dalam memperluas akses ke layanan finansial bagi lebih banyak masyarakat Indonesia, khususnya segmen underbanked baik UMKM maupun retail," katanya pada Bisnis beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, Superbank bersama bank raksasa Korea Selatan yakni KakaoBank telah mengumumkan kemitraan strategisnya.
Dalam kemitraan strategis ini, KakaoBank akan mengakuisisi 10 persen saham entitas bank digital milik PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui penerbitan saham baru.
Direktur Utama Superbank Tigor M. Siahaan pun menyambut baik soal rencana KakaoBank yang menjadi pemegang saham strategi. Bahkan, menurutnya kemitraan ini menandakan perpaduan keahlian internasional dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia.
“Dengan komitmen yang sama terhadap inklusi keuangan dan kemajuan berbasis teknologi, kemitraan ini tidak hanya memperkuat kemampuan Superbank namun juga membawa kami lebih dekat dengan misi kami dalam melayani kebutuhan keuangan masyarakat underbanked, khususnya nasabah UMKM dan ritel,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (10/10/2023).
Di sisi lain, Chief Executive Officer KakaoBank Corp Yun Ho Young mengatakan investasi strategis dan kolaborasi bersama Superbank merupakan langkah pertama dari bisnis global KakaoBank.
“KakaoBank akan menciptakan masa depan keuangan dengan berkolaborasi bersama mitra terkemuka di Asia Tenggara untuk bersama-sama membangun platform teknologi finansial digital yang dimulai dengan Superbank di Indonesia.
Nantinya, KakaoBank pun bakal berkolaborasi secara aktif dalam pengembangan produk dan layanan Superbank. Termasuk, meluncurkan aplikasi Superbank ke publik tahun ini.