Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Direktur BTN Buka Suara soal Kabar Rencana Akuisisi Bank Muamalat

Sebelumnya BTN dikabarkan bakal menggabungkan unit usaha syariah (UUS) yakni BTN Syariah dengan Bank Muamalat.
Nasabah melakukan transaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) di Jakarta, Rabu (21/12/2022). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Nasabah melakukan transaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) di Jakarta, Rabu (21/12/2022). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Consumer and Commercial Lending PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) Hirwandi Gafar memberikan penjelasan di tengah kabar akuisisi PT Bank Muamalat Tbk.

Hirwandi mengaku pihaknya belum mengetahui mengenai rencana tersebut. Dia juga menjelaskan pihaknya saat ini belum dapat memberikan konfirmasi lanjutan mengenai hal itu.

"Siapa yang bilang? Itu belum lah, belum, belum saya tidak bisa bilang itu ya, jangan diplesetkan juga," jelasnya singkat saat ditemui di agenda Rakernas Apersi di Jakarta, Jumat (10/11/2023).

Untuk diketahui sebelumnya, BBTN dikabarkan bakal menggabungkan unit usaha syariah (UUS) yakni BTN Syariah dengan Bank Muamalat. Dalam laporannya, BTN kini sedang melakukan pengkajian terhadap sejumlah opsi jelang aksi korporasi tersebut. 

Rencana BBTN mengambil alih Bank Muamalat makin disorot seiring dengan langkah bank syariah pertama di Indonesia itu untuk menggelar initial public offering (IPO) pada akhir 2023. 

Namun, Hirwandi kembali menegaskan pihaknya belum bisa memberi informasi lanjutan mengenai hal itu. Yang jelas, dia mengatakan bahwa BBTN akan segera melepas UUS miliknya dalam waktu dekat.

"Tapi kalau spin off kita lakukan karena ketentuan OJK begitu. Kita akan lakukan secepatnya," pungkasnya.

Di sisi lain, pada awal 2022, Bank BTN juga sempat melirik anak usaha PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC), yakni Bank Victoria Syariah untuk diakuisisi. Negosiasi dikabarkan sudah berjalan, tetapi kedua pihak gagal menemui kata sepakat.

Apabila upaya akuisisi tersebut terealisasi, maka porsi kepemilikan saham Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di Bank Muamalat akan terdilusi.

Kendati demikian, BPKH telah membuka pintu bagi investor baru yang berencana masuk. Sementara saat ini, BPKH tercatat menggenggam 82,65% saham Muamalat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper