Bisnis.com, JAKARTA - Bank digital seperti PT Bank Jago Tbk. (ARTO) menawarkan produk deposito dengan suku bunga tinggi mengalahkan bank jumbo seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) untuk meraup nasabah. Adapun, seperti apa untung ruginya bagi nasabah ketika menyimpan duit di bank digital dibandingkan bank jumbo?
Sebagaimana diketahui, deposito menjadi pilihan untuk menyimpan dana masyarakat. Dikutip dari Sikapi Uangmu OJK, deposito merupakan simpanan yang pencairannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu dan dengan sejumlah syarat tertentu.
Jenis simpanan ini selain hanya dapat dicairkan dalam jangka tertentu, deposito yang akan jatuh tempo dapat diperpanjang secara otomatis atau automatic roll over (ARO). Selain itu, deposito dapat berbentuk dalam mata uang rupiah maupun mata uang asing.
Terdapat sejumlah keuntungan yang bisa didapatkan oleh nasabah jika menyimpan uangnya di deposito di antaranya:
1. Dapat dijadikan agunan/jaminan kredit.
2. Bunga lebih tinggi dari simpanan lainnya.
Baca Juga
3. Dapat digunakan untuk mengelola keuangan lebih terencana sesuai kebutuhan dan jangka waktu deposito.
4. Dijamin oleh LPS.
Tawaran Menggiurkan Suku Bunga
Dilihat dari sisi suku bunganya, jika dibandingkan antara bank digital dengan bank jumbo, maka bank digital menawarkan keuntungan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan bank jumbo.
Terbaru, sejumlah bank jumbo hanya menawarkan suku bunga depositonya tidak lebih dari 4%. BCA misalnya menawarkan bunga deposito BCA untuk tenor 3 bulan terdiri dari 3,50% untuk nominal di bawah Rp2 miliar dan 3,75% untuk nominal di atas Rp2 miliar.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menawarkan deposito tertinggi sebesar 3,00% untuk tenor 12 bulan dan 24 bulan. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) BRI menerapkan tingkat suku bunga deposito rupiah tertinggi sebesar 3,75% pada jangka waktu 3 bulan.
Lalu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menerapkan suku bunga deposito rupiah tertinggi yakni 2,50% pada jangka waktu 12 bulan.
Berbeda dengan bank digital yang rata-rata menawarkan suku bunga tinggi di atas 4%. PT Bank SeaBank Indonesia (SeaBank) misalnya menawarkan produk deposito dengan suku bunga 6% per tahun.
Kemudian, PT Krom Bank Indonesia Tbk. (BBSI) menawarkan produk simpanan dengan suku bunga tinggi hingga 8,75% per tahun.
Bank Jago menawarkan bunga deposito 5%. Lalu, PT Allobank Indonesia Tbk. (BBHI) menawarkan bunga deposito hingga 6%.
Bahkan, terbaru bank digital yang menawarkan suku bunga deposito tinggi adalah bank digital besutan Astra Group melalui Astra Financial.
Bank digital baru itu merupakan pengembangan dari bank hasil akuisisi Astra Financial, yakni PT Bank Jasa Jakarta (BJJ). Nama bank digital baru itu adalah Bank Saqu.
Mengutip informasi di Google Play, di platform Bank Saqu terdapat fitur Saku Booster, yang menawarkan bunga simpanan hingga 10%.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan penawaran bunga simpanan yang tinggi di bank digital adalah untuk menarik minat nasabah baru.
"Namun, di awal memang wajar bunga tinggi sebagai daya tarik. Ini sarana mereka dapatkan DPK [dana pihak ketiga]," ujarnya kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.
Sebelumnya Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo mengatakan suku bunga deposito di bank digital itu tinggi karena untuk saling menutupi antara cost lending dan cost funding.
"Bank digital ini menyasar pasar yang kecil-kecil, beda dengan konvensional. Nah, ini cost-nya besar. Oleh karena itu diharapkan juga rate yang tinggi itu tutupi cost," katanya beberapa waktu lalu di Jakarta.