Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan reasuransi PT Reasuransi Maipark Indonesia (Maipark) harus memenuhi aturan modal sebanyak Rp1 triliun pada 2026. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diketahui akan menaikan modal minimum perusahaan reasuransi menjadi Rp1 triliun pada 2026 dan Rp2 triliun pada 2028.
Padahal ekuitas yang dimiliki Maipark per Oktober 2023 masih berada diangka Rp694 miliar. Artinya perseroan masih membutuhkan sekitar Rp306 miliar untuk memenuhi aturan yang ditetapkan regulator tersebut.
Direktur Utama Maipark Indonesia Kocu Andre Hutagalung mengatakan perusahaan optimistis bisa mencapai modal Rp1 triliun melalui pertumbuhan sampai 2026.
“Memang kalau untuk yang 2026, kami masih optimis bisa kami lakukan secara organik, lewat pertumbuhan,” kata Kocu saat ditemui usai acara Maipark Award 2023 & Launching MCM 3.0 di Jakarta, Selasa (28/11/2023).
Namun demikian, Kocu mengatakan untuk menyanggupi ketentuan modal Rp2 triliun pada 2028, agaknya tidak bisa dilakukan secara organik.
Menurutnya pihaknya harus berdiskusi dengan pemegang saham yang merupakan perusahaan-perusahaan asuransi terkait pilihan yang tersedia untuk pemenuhan modal tersebut. Terlebih ini merupakan regulasi yang harus diikuti dan menjadi perhatian bersama.
Baca Juga
“Untuk 2028 jelas memerlukan sumber permodalan baru, baik existing atau yang baru bisa siapa saja,” katanya.
Adapun pemegang saham Maipark antara lain PT Asursndi Multi Artha Guna Tbk (19,9%), PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia (13,82%), PT Asuransi Astra Buana (6,51%), PT Asuransi Central Asia (6,24%), PT Asuransi Jasa Indonesia (persero) 5,54%, PT Asuransi Sinar Mas (4,09%), PT Asuransi Wahana Tata (2,98%), PT Sompo Insurance Indonesia (2,13%), PT AIG Insurance Indonesia (2,10%), 70 perusahaan lainnya (36,6%).
Pada laporan keuangan per 31 Oktober 2023, perusahaan mencatatkan jumlah premi bruto sebanyak Rp161 miliar atau naik 12,5% dibandingkan per Oktober 2022 yakni Rp143 miliar.
Hasil underwriting perseroan mencapai Rp71 miliar naik sedikit 1,4% dibandingkan Rp70 miliar per 31 Oktober 2022. Laba yang dibukukan mencapai Rp44 miliar atau naik 16,2% dari Rp37 miliar.
Jumlah liabilitas perusahaan yang ditanggung mencapai Rp236 miliar naik 5,8% dibandingkan per 31 Oktober 2022 yakni Rp223 miliar.
Jumlah ekuitas mencapai Rp694 miliar di mana naik 6,9% dibandingkan dengan Rp649 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah aset yang dibukukan mencapai Rp931 miliar atau naik 6,6% dari sebelumnya Rp873 miliar.