Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan volume transaksi dari BI Fast sejak diluncurkan pada November 2021 mencapai 2 miliar transaksi.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung menyampaikan, jika dulu biaya transaksi antar bank dipatok Rp6.500 per transaksi, dengan BI Fast biaya transaksi hanya dipatok sebesar Rp2.500 per transaksi. Dengan demikian, terjadi efisiensi sebesar Rp4.000 per transaksi.
“Atau kalau kita kalikan dengan 2 miliar transaksi, berarti ada efisiensi sebesar Rp8 triliun untuk perekonomian Indonesia,” kata Juda dalam Peluncuran Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital, Rabu (6/12/2023).
Adapun BI tengah mempersiapkan implementasi fitur baru di BI Fast. Fitur tersebut seperti buff transfer, direct debit, dan request for payment.
“Pada waktunya, BI akan umumkan ketiga fitur BI Fast akan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” ujarnya.
Di sisi lain, BI juga telah meluncurkan layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk mendorong digitalisasi, khususnya pelaku UMKM.
Baca Juga
BI mencatat, total merchant QRIS saat ini sudah mencapai 30 juta, di mana lebih dari 80% adalah pelaku UMKM. Juda menuturkan QRIS saat ini tengah mengimplementasikan fitur terbarunya yaitu QRIS Tuntas.
"Dengan fitur ini, masyarakat dapat memanfaatkan QRIS untuk tarik setor di merchant, transfer, dan setor tunai sehingga akan semakin bermanfaat bagi UMKM dan masyarakat," imbuhnya.