Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi BI Rate Jelang Tahun Baru dari Bank Mandiri (BMRI) dan Dampak Bagi Perbankan

Ekonom PT Bank Mandiri memproyeksikan suku bunga BI akan mencapai puncaknya pada akhir tahun ini dan mulai mengalami penurunan pada tahun depan.
Pekerja melintas di depan kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta. - Bloomberg/Rosa Panggabean
Pekerja melintas di depan kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta. - Bloomberg/Rosa Panggabean

Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memproyeksikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) akan mencapai puncaknya pada akhir tahun ini dan mulai mengalami penurunan pada tahun depan. Adapun, sejauh ini suku bunga acuan BI telah mengalami tren merangkak naik dan berdampak pada bisnis perbankan.

BI telah mengumumkan untuk menahan suku bunga acuannya di level 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada bulan lalu. Pada bulan ini, BI akan kembali mengumumkan suku bunga acuannya jelang tahun baru.

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan suku bunga acuan BI sudah mencapai puncaknya di level 6%. Alhasil, pada RDG BI bulan ini, suku bunga acuan diproyeksikan bertahan.

Terdapat sejumlah kondisi yang membuat BI diproyeksikan akan mempertahankan suku bunga acuannya. Angka inflasi tetap terkendali di kisaran 2% - 4% sesuai target BI pada 2023 dan diperkirakan terus menunjukkan penurunan

Tingkat inflasi pada 2023 sendiri diperkirakan akan mencapai 3% dan pada 2024 mencapai 3.19%, tetap pada koridor BI.

Suku bunga Amerika Serikat (AS) juga sudah mencapai puncaknya, namun momen untuk penurunan suku bunga masih belum pasti. Apabila The Fed menurunkan suku bunga AS lebih cepat, sentimen global akan membaik dan potensi kembalinya aliran dana asing ke depan semakin terbuka

"Sejalan dengan itu, BI memiliki peluang untuk menurunkan suku bunga sebesar 50 bps [basis poin] pada 2024. Penurunan suku bunga akan berimbas positif pada perekonomian," kata Andry dalam acara Mandiri Economic Outlook 2023 pada Selasa (19/12/2023).

Dampak Bagi Bank dan Rentetan Penyesuaian Suku Bunga

Sebagaimana diketahui, suku bunga acuan BI telah mengalami tren kenaikan. Sejak pertengahan tahun lalu hingga akhir tahun ini, suku bunga acuan ini telah naik 250 bps.

Kenaikan suku bunga pun menjadi tantangan bagi bank dalam menjaga kinerja keuangannya, terutama mengendalikan biaya dana (cost of fund).

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Eka Fitria juga mengatakan tren kenaikan suku bunga acuan membawa tantangan bagi bank dalam mendongkrak penyaluran kredit. Sebab, permintaan kredit dari debitur menjadi berkurang.

"Akan tetapi, bank-bank selektif melakukan penyesuaian tingkat suku bunga kredit, hal ini guna menjaga kesehatan aset bank. Tidak serta merta peningkatan suku bunga terefleksi peningkatan suku bunga [kredit] ke nasabah," tuturnya.

Sebelumnya, Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badaruddin mengatakan dalam menghadapi tren suku bunga tinggi, perseroan selektif menjalankan repricing suku bunga dana dan kredit.

"Portofolio tidak terdampak suku bunga, kami lakukan eksekusi early warning secara proaktif. Secara early ketika ada debitur-debitur yang mengalami penurunan kinerja kami lakukan antisipasi seperti restrukturisasi lebih awal," tutur Siddik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper