Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan reasuransi pelat merah, PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re menyatakan bahwa kontrak perusahaan sebagai reasuradur PT Asuransi Jiwasraya (Persero) atau Jiwasraya telah berakhir pada tahun ini.
Direktur Teknik Operasi Indonesia Re Delil Khairat mengatakan bahwa semua pemutusan kontrak reasuransi antara Indonesia Re dengan Jiwasraya sudah dituntaskan sepanjang 2023. Pasalnya, Delil menjelaskan bahwa sebelumnya Indonesia Re menjadi reasuradur utama Jiwasraya.
Jika menengok laporan keuangan Jiwasraya yang diunggah di laman resminya, PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re menjadi reasuradur utama Jiwasraya. Persentase Indonesia Re adalah 73,06% pada kuartal I/2023.
“Sekarang kontrak antara Indonesia Re dan Jiwasraya sudah berakhir, sudah kami tuntaskan di tahun 2023 ini,” kata Delil kepada Bisnis, Selasa (26/12/2023).
Lebih lanjut, sebagai reasuradur Jiwasraya, Delil menjelaskan bahwa yang ditransfer kepada Indonesia Re sebagai reasuradur adalah risiko proteksi atau risiko mortality.
“Jadi, sebenarnya kegagalan Jiwasraya di masa lalu yang lebih disebabkan oleh kekurangan pencadangan internal dan juga masalah investasi tentu sebenarnya tidak terkait dengan program reasuransi mereka,” jelas Delil.
Baca Juga
Selanjutnya, Delil mengungkap Indonesia Re tengah melakukan negosiasi dengan PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), anak usaha Indonesia Financial Group (IFG), di mana posisi Indonesia Re tetap sebagai reasuradur IFG Life.
Ke depan, Delil menuturkan bahwa Indonesia Re akan terus menjadi partner bagi IFG Life yang melanjutkan bisnis Jiwasraya. Nantinya, posisi Indonesia Re sebagai reasuradur IFG Life tergantung dari premi yang disalurkan ke perusahaan.
“Kita lihat nanti perkembangannya bagaimana. Apabila ternyata sebagian besar premi IFG Life memang disalurkan kepada Indonesia Re, berarti kami menjadi pilihan utama mereka [sebagai reasuradur utama],” imbuhnya.
Namun yang jelas, lanjut dia, setiap perusahaan asuransi memiliki hak untuk menemukan perusahaan reasuransi yang paling tepat bagi perusahaan asuransi.
Sebagaimana diketahui, Jiwasraya kembali menawarkan program restrukturisasi kepada pemegang polis hingga akhir Desember 2023. Artinya, waktu pelaksanaan program restrukturisasi polis Jiwasraya ke IFG Life ditargetkan rampung pada 31 Desember 2023.
Sekretaris Perusahaan Asuransi Jiwasraya Kompyang Wibisana mengatakan bahwa program restrukturisasi polis Jiwasraya ini merupakan program yang diinisiasi oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN.
Kompyang menyebut program restrukturisasi ini bertujuan untuk menyelamatkan manfaat polis yang dimiliki para peserta asuransi Jiwasraya dari potensi kerugian yang lebih besar, menyusul kondisi keuangan perusahaan yang tertekan dalam beberapa waktu terakhir.
“Kami akan terus mengimbau sekaligus mengharapkan agar para pemegang polis yang belum mengikuti program restrukturisasi, bisa segera mendaftarkan polisnya paling lambat 31 Desember 2023,” kata Kompyang kepada Bisnis, Kamis (21/12/2023).
Kompyang mengatakan bahwa tujuan dari program restrukturisasi polis Jiwasraya ini memastikan agar para pemegang polis yang mengikuti program restrukturisasi memperoleh kepastian terkait perolehan manfaat di entitas baru.
“Hal ini dikarenakan untuk mereka yang tidak bersedia mengikuti program restrukturisasi, polisnya akan tetap berada di Jiwasraya yang mana pengembalian manfaatnya akan mengacu pada peraturan perusahaan dan kondisi perusahaan,” ungkapnya.
Hingga November 2023, telah terdapat 99,6% pemegang polis Jiwasraya yang telah mengikuti program restrukturisasi. Dari angka 99,6% tadi, Kompyang mengklaim ada sekitar 84% di antaranya atau polis yang telah direstrukturisasi di Jiwasraya telah dialihkan ke IFG Life sebagai entitas baru yang akan melanjutkan pemberian manfaat.