Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) masih yakin bisa mempertahankan pertumbuhan laba bersih di atas 30% pada 2024. Ada sejumlah siasat yang dijalankan bank.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan BSI terus berupaya konsisten setiap tahun mencatatkan pertumbuhan laba di atas 30%. "Di 2024 juga kita akan jaga juga di atas 30%," ujarnya dalam acara Peluncuran Kerja Sama Mandiri Sekuritas X Bank Syariah Indonesia pada Selasa (9/1/2024).
Adapun, BSI menyiapkan sejumlah strategi guna menjaga pertumbuhan laba itu, salah satunya adalah mendongkrak pembiayaan yang menghasilkan margin bagi hasil. BSI sendiri menargetkan penyaluran pembiayaan tumbuh di level 16% sampai 18% pada 2024.
Pada sisi pendapatan berbasis komisi (fee based income). "Ini [fee based income] bersumber dari transaksi treasury, investasi syariah, reksadana dan lainnya. Ada juga fee admin deposit hingga transaksi digital," tutur Hery.
Menurutnya, fee based income telah berkontribusi terhadap raupan laba BSI di kisaran 18% hingga 22%. BSI menargetkan pertumbuhan fee based income di atas 10% pada 2024.
Adapun, hingga kuartal III/2023 BSI telah meraup laba bersih Rp4,2 triliun pada kuartal III/2023, naik 31,04% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp3,2 triliun.
Baca Juga
Hery mengatakan salah satu faktor pendorong raupan laba BSI pada kuartal III/2023 adalah fee based income yang tumbuh 12,44% yoy.
“Pengendalian cost of fund di tantangan likuduitas yang mengetat, di mana suku bunga acuan meningkat, sehingga tentunya time deposit interest meningkat, tapi kita bisa menjaga kita punya cost of fund tetap mengalami pertumbuhan, tapi memang tidak sebesar di industri,” kata Hery dalam paparan kinerja kuartal III/2023 pada akhir tahun lalu (31/10/2023).
BSI juga telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp231,67 triliun pada kuartal III/2023, tumbuh 15,94% yoy.
Pertumbuhan pembiayaan bank ditopang himpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp262 triliun. Dari angka tersebut, komposisi dana murah berupa tabungan sebesar Rp115 triliun dan giro Rp42 triliun.