Bisinis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi pertumbuhan total aset perusahaan pembiayaan atau leasing pada kuartal I/2024.
Proyeksi pertumbuhannya mencapai 10–11% apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
“Total aset industri pembiayaan pada triwulan I tahun 2024 diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan di kisaran 10 sampai dengan 11% yoy [year on year],” kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman dalam jawaban tertulisnya pada Kamis (11/1/2024).
Sementara secara tahunan, Agusman mengatakan pertumbuhan aset diperkirakan bisa tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi pada akhir 2023. Berdasarkan rencana bisnis, proyeksi pertumbuhan mencapai 13—16% sampai dengan Desember 2024.
Pada November 2023, total aset industri pembiayaan tercatat sebanyak Rp545,23 triliun yang mengalami pertumbuhan sebesar 14% yoy. Pada Desember 2023, total aset industri pembiayaan diproyeksikan akan mencapai pertumbuhan di kisaran 14,5% sampai dengan 15% yoy.
Berdasarkan data November 2023, penyaluran pembiayaan juga mencatatkan peningkatan pada hampir seluruh sektor ekonomi. Pertumbuhan pembiayaan terbesar terjadi pada sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor, yang diikuti dengan sektor pertambangan dan penggalian.
Baca Juga
“Kinerja yang cukup baik dari sektor-sektor tersebut selama 2023 diproyeksikan masih akan mendominasi pertumbuhan pada 2024,” pungkas Agusman.
Adapun OJK mencatat piutang pembiayaan di industri leasing terus bertumbuh mencapai Rp467,39 triliun per November 2023. Dari sisi profil risiko juga masih terjaga dengan rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) net berada di level 0,72% dan NPF gross sebesar 2,54% pada November 2023.
Kondisi pembiayaan bermasalah di industri multifinance membaik jika dibandingkan posisi Oktober 2023 dengan rasio NPF net mencapai 0,78% dan NPF gross di angka 2,57%.
Kemudian, gearing ratio perusahaan pembiayaan juga menunjukkan tren yang positif, yakni tercatat sebesar 2,21 kalim jauh di bawah batas maksimum 10 kali.