Bisnis.com, JAKARTA— Kredit mobil listrik sepanjang 2023 semakin diminati. Hal tersebut ditunjukan oleh kinerja perusahaan pembiayaan atau leasing yang mencatatkan peningkatan pada kredit mobil berbasis listrik sepanjang tahun lalu.
Dua leasing di bawah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Mandiri Utama Finance (MUF) dan PT Mandiri Tunas Finance (MTF) misalnya yang sama-sama mencatatkan peningkatan kredit mobil listrik pada tahun lalu.
MUF secara keseluruhan mencatatkan penyaluran kredit kendaraan berbasis listrik sebanyak Rp282,7 miliar sepanjang 2023. Capaian tersebut meningkat sebanyak 163% apabila dibandingkan dengan penyaluran pembiayaan kendaraan listrik pada 2022.
Direktur Finance & Business Relationship MUF Rully Setiawan menyampaikan penyaluran kredit itu terdiri dari Hybrid Electric Vehicle (HEV) sebanyak Rp170,7 miliar dan Battery Electric Vehicle (BEV) sebanyak Rp112 miliar. Adapun porsi pembiayaan kendaraan listrik roda empat berkontribusi paling banyak sebesar 80% dari total portofolio kendaraan berbasis listrik MUF.
“Sementara untuk kendaraan listrik roda dua sebesar 20% dari total pembiayaan kendaraan berbasis listrik pada 2023,” kata Rully kepada Bisnis, Kamis (18/1/2024).
Kemudian, MTF telah menyalurkan pemebiayaan ke lebih dari 1000 unit mobil Electric Vehicle (EV) dengan nominal Rp449 miliar pada 2023. Chief Marketing MTF Afri Feder Fauzi mengatakan pembiayaan mobil berbasis listrik MTF meningkat cukup signifikan hingga 7x lipat dari total unit yang dibiayai pada tahun sebelumnya.
Baca Juga
“Ini sejalan dengan perkembangan industri kendaraan listrik yang masuk ke indonesia,” kata Afri kepada Bisnis, Jumat (19/1/2024).
MTF pun masih optimistis menatap 2024 dengan menargetkan peningkatan pembiayaan mobil EV sebanyak 22% dibandingkan capaian pada 2023. Afri mengatakan untuk mencapai peningkatan tersebut, MTF akan terus mendorong kerja sama dengan merek-merek otomotif baru yang menyediakan kendaraan EV. Serta memberikan program khusus untuk pembelian mobil listrik pada 2024.
Di sisi lain, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) atau CIMB Niaga Finance telah menyalurkan kredit untuk 889 unit mobil ramah lingkungan dengan nominal Rp336 miliar sepanjang 2023. Penyaluran kredit tersebut meningkat 273% dibandingkan dengan 2022 yang hanya mencapai Rp90 miliar dengan 233 unit mobil EV.
“Jadi dapat dikatakan tumbuh signifikan lebih dari dua kali lipat atau 282% apabila dihitung dari jumlah unit,” kata Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman kepada Bisnis, Jumat (19/1/2024).
Pada 2024, CNAF juga masih optimistis pembiayaan baru untuk kendaraan ramah lingkungan akan meningkat. Anak usaha PT Bank CIMB Niaga Tbk tersebut menargetkan kredit mobil listrik mencapai Rp400 miliar atau naik 19% dibandingkan pada 2023.
Untuk menunjang pertumbuhan pembiayaan kendaraan ramah lingkungan, Ristiawan mengatakan CNAF akan memberikan suku bunga/margin yang bersaing dengan market yakni menawarkan suku bunga yang lebih murah dari pembiayaan regular bahkan menawarkan suku bunga 0% dengan syarat khusus.
“Tentunya hal ini menjadi salah satu alternatif pilihan nasabah. Selain itu, CNAF mengedepankan percepatan proses pengajuan serta dokumen yang sederhana akan membuat pertumbuhan pembiayaan mobil ramah lingkungan dapat semakin meningkat,” kata Ristiawan.
Ristiawan mengatakan CNAF juga terus bersinergi dengan induk usaha untuk menjaring nasabahnya. Terlebih Bank CIMB Niaga juga memiliki arah yang sama dalam hal keberlanjutan.
Berikutnya ada PT BCA Finance yang menyalurkan kredit mobil EV sebanyak Rp1,4 triliun sepanjang 2023. Anak usaha PT Bank Central Asia Tbk (BCA) tersebut berhasil membiayai total 3.000 unit mobil EV sepanjang tahun lalu. Pembiayaan ini meningkat apabila dibandingkan dengan 2022, di mana BCA Finance hanya menyalurkan pembiayaan terhadap 1.100 unit mobil EV.
“Jadi ada kenaikan, tahun 2022 BCA Finance biayai 1.100 unit, tahun 2023 kami menyalurkan pembiayaan EV sebanyak 3.000 unit,” kata Direktur Utama BCA Finance Roni Hasyim saat dihubungi Bisnis, Kamis (18/1/2024).
Peningkatan pembiayaan mobil listrik tersebut didorong oleh industri kendaraan listrik yang semakin berkembang pada 2023. Ada banyak merek kendaraan berbasis listrik yang mulai masuk di Indonesia.
Dari sisi penjualan, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) juga mencatat penjualan mobil listrik secara wholesales meningkat 237,31% menjadi 69.763 unit sepanjang 2023. Perinciannya mobil listrik baterai atau battery electric vehicle (BEV) sebanyak 17.058 unit, hybrid (HEV) sekitar 52.568 unit, dan plug-in hybrid (PHEV) sebanyak 137 unit.
Dari jumlah itu, maka kontribusi penjualan mobil berbasis listrik masih didominasi segmen HEV sebesar 75,3%, BEV sekitar 24,5%, dan sisanya merupakan PHEV.