Bisnis.com, JAKARTA — PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance telah menyalurkan kredit kendaraan berbasis listrik sebanyak Rp189 miliar pada 2023.
Angka tersebut meningkat sekitar 538% dibandingkan dengan penyaluran sepanjang 2022 yang mencapai Rp29,6 miliar. Adira Finance baru memulai pembiayaan kendaraan listrik pada Juli 2022.
“Hingga tahun 2023, pembiayaan kendaraan listrik tercatat naik signifikan menjadi sebesar Rp189 miliar,” Chief Financial Officer (CFO) Adira Finance Sylvanus Gani saat dihubungi Bisnis, Senin (22/1/2023).
Adapun pembiayaan motor listrik berkontribusi sekitar 35% dan mobil listrik 65% dari total pembiayaan listrik perseroan. Namun demikian, Gani mengatakan porsi pembiayaan listrik perseroan masih relatif kecil.
Diketahui, pembiayan baru Adira Finance hingga Desember 2023 tercatat sebesar Rp41,6 triliun atau meningkat sebesar 31% dibandingkan Desember 2022.
Seluruh segmen pembiayaan mengalami kenaikan terutama segmen sepeda motor yang tumbuh sebesar 39% sepanjang tahun (year on year/yoy), diikuti segmen non otomotif 32% yoy, dan mobil 25% yoy.
Baca Juga
Untuk tahun ini, Adira Finance menargetkan penyaluran pembiayaan kendaraan listrik meningkat sekitar 2x lipat dari pencapaian tahun 2023. Gani mengungkap ada beberapa strategi yang akan diterapkan perseroan untuk mendukung peningkatan pembiayaan listrik tersebu.
Pertama-tama, perseroan akan memberikan program promosi kepada konsumen dan juga harga yang kompetitif sehingga dapat menarik permintaan atas kendaraan berbasis listrik. Selain itu perseroan juga akan menjalin kerjasama dengan merek-merek Electric Vehicle (EV) dan dealer.
Direktur Portofolio Adira Finance Harry Latif sebelumnya menyebut bahwa perseroan memiliki treatment yang berbeda untuk pembiayaan kendaraan listrik dibandingkan konvensional. Termasuk terkait dengan Down Payment (DP) dan suku bunga bisa lebih tinggi dibandingkan dengan yang konvensional.
Hal tersebut lantaran karakteristik nasabahnya yang berbeda, di mana biasanya yang melakukan kredit pembiayaan kendaraan listrik mereka yang sudah memiliki mobil maupun motor.
“Customernya segmennya sedikit di atas, karena kebanyakan yang memakainya adalah pemakai motor dan mobil kedua dan ketiga. DP mobil itu sekitar 15% kalau kondisi tertentu bisa rendah lagi kalau motor kurang lebih sekitar 10%. Ratenya mobil kalau pakai KPM Prima itu setahun bisa 2,19%, motor 20-21% per tahun untuk EV,” ungkapnya.