Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat suku bunga kredit perbankan sudah mulai melandai pada akhir 2023. Bagaimana kondisinya di bank-bank besar seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI)?
Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar yang dirilis BI, pada Desember 2023, suku bunga kredit tercatat menurun.
"Rata-rata tertimbang suku bunga kredit sebesar 9,25% lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 9,29%," tulis BI pada Senin (22/1/2024).
Mengacu laporan asesmen BI, suku bunga kredit baru juga telah mengalami tren moderasi sejak Agustus 2023 hingga Desember 2023.
Per Desember 2023, suku bunga kredit baru mengalami penurunan 27 basis poin (bps) dibandingkan bulan sebelumnya, dari 9,70% menjadi 9,43%. Rata-rata bergerak (RRB) tiga bulan suku bunga kredit baru turun sebesar 16 bps secara bulanan (month-on-month/MoM) menjadi 9,71%.
Penurunan suku bunga kredit baru terjadi pada seluruh kelompok bank, khususnya pada bank pembangunan daerah (BPD) dan kantor cabang bank asing (KCBA), masing-masing sebesar 78 bps dan 67 bps. Adapun penurunan di kelompok bank milik negara BUMN dan bank umum swasta nasional (BUSN) berturut-turut sebesar 12 bps dan 7 bps.
Baca Juga
Penurunan suku bunga kredit perbankan terjadi meskipun BI masih menahan suku bunga acuan atau BI rate di level 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 16-17 Januari 2024. Suku bunga acuan sendiri telah mengalami tren peningkatan sejak pertengahan 2022 hingga akhir 2023.
Sementara itu, sejumlah bank telah menjalankan sederet penyesuaian atas kebijakan suku bunga acuan BI itu.
"BCA sebagai lembaga perbankan nasional pada prinsipnya akan mencermati perkembangan suku bunga BI serta dinamika makroekonomi ke depan dalam menentukan kebijakan suku bunga," kata Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn kepada Bisnis pada pekan lalu (18/1/2024).
Adapun, sejauh ini, dari sisi kredit, BCA relatif belum melakukan penyesuaian tingkat suku bunga kredit di segmen ritel, khususnya UKM dan konsumer. "Hal ini untuk mendukung para nasabah pascapandemi sehingga dapat mengoptimalkan permintaan kredit," ujarnya.
Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman mengatakan dalam menjalankan penyesuaian suku bunga acuan, Bank Mandiri mempertimbangkan sejumlah faktor, seperti strategi pengembangan usaha dan kondisi eksternal, termasuk perhitungan pada tren suku bunga di pasar dan suku bunga acuan.
“Kami memperkirakan suku bunga kredit masih akan stabil di kuartal I/2024, dengan tetap memperhatikan faktor risiko, likuiditas dan kondisi di pasar,” ujarnya.
Sementara itu, mengacu data suku bunga dasar kredit (SBDK) yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bank-bank besar minim perubahan dalam menawarkan suku bunga kreditnya. SBDK digunakan sebagai dasar penetapan suku bunga kredit yang akan dikenakan oleh bank kepada nasabah.
Adapun, SBDK belum memperhitungkan komponen estimasi premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian bank terhadap risiko masing-masing debitur atau kelompok debitur. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK.
Berikut data suku bunga kredit di 10 bank besar Indonesia mengacu data SBDK OJK per November 2023:
BRI
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mematok suku bunga dasar kredit untuk kredit korporasi 8%, kredit ritel 8,25%, kredit mikro 14%, KPR 7,25%, dan kredit konsumsi non KPR 8,75%.
Bank Mandiri
Bank Mandiri menawarkan suku bunga kredit masing-masing untuk kredit korporasi 8,05%, kredit ritel 8,3%, kredit mikro 11,3%, KPR 7,3%, dan non KPR 8,8%.
BCA
BCA mencatatkan suku bunga kredit korporasi 7,9%, kredit retail 8,1%, kredit KPR 7,2%, dan kredit non-KPR 5,96%.
BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menawarkan suku bunga kredit korporasi 8,05%, kredit ritel 8,3%, KPR 7,3%, dan non-KPR 8,8%.
BTN
Mengacu data SBDK OJK, PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) menawarkan suku bunga kredit korporasi 8,05%, kredit ritel 8,3%, KPR 7,3%, dan nonKPR 8,8%.
CIMB Niaga
PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) menawarkan suku bunga kredit korporasi 8%, kredit ritel 8,75%, KPR 7,3%, dan non KPR 8,5%.
Bank Danamon
PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) menawarkan suku bunga kredit sejak November 2023 berdasarkan data SBDK OJK yakni untuk kredit korporasi 8,5%, kredit ritel 9%, KPR 8%, dan non-KPR 9,25%.
Bank Permata
Berdasarkan data SBDK OJK per November 2023, suku bunga kredit di PT Bank Permata Tbk. (BNLI) yakni untuk kredit korporasi 8,5%, kredit ritel 9%, KPR 8,5%, dan non-KPR 8,75%.
OCBC NISP
PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) menawarkan suku bunga kredit korporasi 8,25%, kredit ritel 8,75%, KPR 8%, dan non-KPR 9,25% mengacu data SBDK OJK per November 2023.
Bank Panin
PT Bank Panin Tbk. (PNBN) menawarkan suku bunga kredit korporasi 8,75%, kredit ritel 8,55 persen, kredit mikro 15,58%, KPR 8,05%, dan non KPR 8,33% mengacu pada data SBDK di OJK per November 2023.