Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Bisnis 2024 menurut Bankir dan Pemain Fintech: Bakal Tersengat Pemilu

Bankir serta pemain industri fintech menilai peluang bisnis terus tumbuh signifikan jelang Pemilu 2024.
Pengendara melintasi baliho calon anggota legislatif dan partai politik di Jakarta, Senin (8/1/2024). Memasuki masa kampanye penggunaan baliho atau spanduk sebagai alat peraga kampanye (APK) mulai memenuhi sudut-sudut ibu kota. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pengendara melintasi baliho calon anggota legislatif dan partai politik di Jakarta, Senin (8/1/2024). Memasuki masa kampanye penggunaan baliho atau spanduk sebagai alat peraga kampanye (APK) mulai memenuhi sudut-sudut ibu kota. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah perbankan Tanah Air seperti PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) serta industri financial technology (fintech) menilai peluang bisnis terus tumbuh signifikan jelang Pemilu 2024.

Executive Director Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) Aries Setiadi menyebut tahun politik justru memberikan kontribusi positif. Hal ini lantaran aktivitas kampanye hingga debat Capres dan Cawapres mampu menggeliatkan ekonomi masyarakat.

Misalnya, dengan adanya pelaku usaha yang bergerak di sektor percetakan akan menerima banyak permintaan pembuatan alat peraga kampanye, seperti baju, topi, syal, jaket dari partai politik, calon legislatif bahkan calon presiden dan calon wakil presiden.

Apalagi, kata Aries, dengan pandemi Covid-19 yang resmi dicabut, kian membuat perputaran ekonomi menjadi tinggi.

“Kemarin 2022 dan 2023 masyarakat kan sempat merasakan scarring effect, sekarang Covid-19 resmi dicabut. Jadi, masyarakat lebih bebas. Travelling tinggi, sistem pembayaran demand tinggi, termasuk yang dilayani fintech,” ujarnya dalam Media Gathering AFTECH, Rabu (24/1/2024).

Pada kesempatan yang sama, Transaction Banking Digital & Customer Experience Head Bank Danamon Indonesia Indradi Padmawidjaja juga menyebut dari segi volume transaksi digital jelang pemilu cenderung stabil.

Baginya, pemilu 2024 adalah suatu momen berulang dan usai pesta demokrasi berakhir pun perekonomian Tanah Air akan kembali normal.

“Prospek baik. Masyarakat Indonesia sudah mulai dewasa, mengerti ada pemilu dan tidak efek. Jadi, tidak ada gejolak dari sisi kami,” ungkapnya.

Senada dengan keduanya, VP of Transaction Banking BRI Rudy Automo juga menilai tahun pemilu memberikan keuntungan ekonomis bagi perbankan, utamanya karena aktivitas masyarakat yang kian bergeliat. “Menurut, economist BRI, tahun ini akan menjadi baik,” tutupnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar juga mengatakan pemilu sering kali dilihat dan terbukti dari data serta analisis yang terjadi, akan memberikan tambahan peluang bagi pergerakan aktivitas perekonomian.

"Dari data historis menunjukkan konsumsi meningkat pada periode sebelum dan setelah pemilu, beberapa sektor ekonomi naik pada periode-periode sekitar pemilu itu," katanya beberapa waktu lalu.

Menurut Mahendra, pemilu memberikan momentum yang baik bagi pertumbuhan perekonomian nasional. Bahkan, bagi sektor jasa keuangan seperti perbankan, hal tersebut menjadi momentum dalam mendongkrak kinerjanya, terutama dalam hal pendanaan ataupun penyaluran kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper