Bisnis.com, JAKARTA - PT Dwimuria Investama Andalan dan entitas anak, yang dimiliki salah satu orang terkaya di Indonesia, yaitu Hartono bersaudara melaporkan kinerja pada 2023. Laba bersih mencapai Rp49,27 triliun, sedangkan aset Rp1.553,61 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dimuat di Harian Bisnis Indonesia edisi Jumat (2/2/2024), laba bersih Dwimuria Investama tumbuh 20,46% secara tahunan (yoy) pada tahun lalu, dari Rp40,90 triliun pada tahun sebelumnya.
Laba bersih tersebut didorong oleh pendapatan bunga dan syariah yang senilai Rp75,93 triliun, naik 17,87% yoy dari Rp64,42 triliun.
Sementara, aset Dwimuria Investama pada tahun lalu tumbuh 6,77% yoy dari Rp1.455,06 triliun menjadi Rp1.553,61 triliun. Kenaikan aset ini di antaranya didorong oleh kredit yang diberikan, setelah cadangan, yang senilai Rp758,89 triliun dan efek-efek untuk tujuan investasi, setelah cadangan, senilai Rp312,80 triliun.
Liabilitas perusahaan juga naik dari Rp1.087,19 triliun per 31 Desember 2022 menjadi Rp1.157,78 triliun. Sementara, ekuitas juga mengalami peningkatan dari Rp361,43 triliun menjadi Rp387,93 triliun.
Manajemen BCA yang diwakili Presiden Direktur Jahja Setiaatmadja dan Direktur Vera Eve Lim menyampaikan bahwa laporan keuangan tersebut merupakan bagian dari laporan keuangan PT Bank Central Asia Tbk. dan entitas anak per 31 Desember 2023 yang dipublikasikan melalui surat kabar harian.
Baca Juga
PT Dwimuria Investama Andalan merupakan pemegang 54,94% saham BCA. Adapun PT Dwimuria Investama Andalan dimiliki oleh Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono, dua orang terkaya di Indonesia, sehingga keduanya merupakan pengendali terakhir BCA.