Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk. (MCOR) membukukan laba bersih Rp241,29 miliar sepanjang 2023. Angka tersebut melonjak 77,47% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan laba bersih pada 2022 sebesar Rp135,95 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, laba MCOR terdorong oleh kinerja pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 19,02% menjadi Rp956,87 miliar.
Seiring dengan itu, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank besutan China Construction Bank ini naik dari 3,54% pada 2022 menjadi 4,18% pada 2023.
Kinerja laba juga didorong oleh efisiensi bisnis, di mana rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) MCOR menyusut dari 87,76% ke 82,76%. Semakin kecil rasio BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.
Dari sisi intermediasi, MCOR telah menyalurkan kredit Rp19,36 triliun sepanjang 2023, naik 16,02% yoy. Aset bank pun meningkat 11,31% yoy menjadi Rp27,85 triliun.
Peningkatan kredit terjadi seiring dengan perbaikan kualitas aset. Bank CCB Indonesia mencatatkan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross di level 2,87% pada 2023, turun dari 3,4% pada 2022. Sementara NPL nett turun dari 0,93% ke level 0,77%.
Baca Juga
Dari sisi pendanaan, Bank CCB Indonesia membukukan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp19,98 triliun pada 2023, naik 11,37%.
Kinerja bank juga ditopang oleh kondisi permodalan yang membaik. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) MCOR naik dari level 32,73% pada 2022 menjadi 37,45% pada 2023.
Lalu, modal inti MCOR meningkat signifikan menjadi Rp6,01 triliun pada akhir 2023 sehingga perseroan memenuhi syarat untuk naik kelas menjadi kategori bank menjadi kelompok bank dengan modal inti (KBMI) II pada awal 2024.