Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTPN Syariah (BTPS) Bukukan Laba Bersih Rp1,08 Triliun pada 2023

Sepanjang tahun lalu, BTPN Syariah (BTPS) membukukan laba bersih senilai Rp1,08 triliun.
Pejalan kaki berjalan melewati logo PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk atau BTPN Syariah di Jakarta, Senin (13/1/2020). Bisnis/Dedi Gunawann
Pejalan kaki berjalan melewati logo PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk atau BTPN Syariah di Jakarta, Senin (13/1/2020). Bisnis/Dedi Gunawann

Bisnis.com, JAKARTA – PT BTPN Syariah Tbk. (BTPS) membukukan laba bersih Rp1,08 triliun sepanjang 2023.

Raihan laba tersebut didorong oleh penyaluran pembiayaan senilai Rp11,38 triliun. Seiring dengan penyaluran pembiayaan ini, aset BTPN Syariah tercatat Rp21,43 triliun, tumbuh 1,29% secara tahunan (year on year/yoy).

Pada tahun 2022, BTPN Syariah mencatatkan laba bersih senilai Rp1,78 triliun. Sementara, dari sisi pembiayaan terdapat penurunan tipis sebesar 1,21% yoy. 

Berdasarkan laporan keuangan, BTPS mencatatkan peningkatan pendapatan setelah distribusi bagi hasil 4,58% yoy menjadi Rp5,25 triliun pada 2023. 

Namun, beban pemulihan kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) meningkat dari Rp945,05 miliar pada 2022 menjadi Rp1,89 triliun pada 2023. Beban operasional lainnya juga membengkak dari Rp2,74 triliun menjadi Rp3,88 triliun.

Alhasil, laba operasional BTPS berkurang dari Rp2,28 triliun pada 2022 menjadi Rp1,37 triliun pada 2023.

Direktur BTPN Syariah Fachmy Achmad mengatakan di tengah kondisi yang masih menantang pada 2023, bank tidak meninggalkan atau mengurangi berbagai program yang digulirkan untuk segmen yang menjadi fokus, yakni ultra mikro.

Program unggulan yang dimiliki BTPS saat ini salah satunya program Bestee. Program tersebut ditujukan untuk membuat usaha nasabah lebih berkembang. 

Program Bestee melibatkan ribuan mahasiswa dalam memberdayakan masyarakat inklusi dengan pendampingan dan berbagai pelatihan.

"Bank memberikan program pendampingan yang naik kelas melalui program Bestee yang melibatkan mahasiswa. Sejauh ini, sudah lebih dari 49 ribu ibu-ibu nasabah yang mendapatkan pendampingan dari 1.821 mahasiswa dalam memajukan usahanya di lebih dari 827 kecamatan di Indonesia," ungkap Fachmy dalam keterangan tertulis pada Rabu (7/2/2024).

Selain itu, BTPN Syariah memberikan berbagai program reward di mana salah satunya nasabah akan mendapatkan insentif jika rutin hadir di kumpulan atau pertemuan rutin sentra (PRS). 

Fachmy mengatakan semua program merupakan upaya bank agar masyarakat inklusi bertahan dan tetap tumbuh di tengah kondisi yang masih menantang. 

Di sisi lain, berbagai program pemberdayaan BTPN Syariah ini telah berdampak langsung terhadap ibu-ibu nasabah.

Berdasarkan hasil survei Poverty Probability Index (PPI) terhadap nasabah yang sudah bergabung dalam lima tahun terakhir, tercatat bahwa jumlah keluarga yang memiliki tempat tinggal layak meningkat menjadi 94,6%, memiliki toilet layak meningkat menjadi 85,3%, serta jumlah keluarga dengan anak bersekolah terus meningkat menjadi 92,5%. 

Survei Lembaga Demografi Universitas Indonesia (LDUI) juga menunjukkan bahwa nasabah BTPN Syariah mengalami penurunan kemiskinan ekstrem sebesar 7,4% setelah tiga tahun menjadi nasabah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper