Bisnis.com, JAKARTA — PT Pegadaian menggelontorkan anggaran senilai Rp1,2 triliun untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) pada tahun ini.
Direktur Keuangan Pegadaian Ferdian Timur Satyagraha menuturkan anggaran capex itu digunakan untuk infrastruktur teknologi informasi (TI) hingga bisnis bullion.
“Pada 2024, kami mengalokasikan Rp1,2 triliun untuk Capex untuk kebutuhan standarisasi outlet dan finalisasi pembangunan The Gade Tower, infrastruktur TI serta vaulting untuk kebutuhan bisnis bullion,” kata Ferdian kepada Bisnis, Jumat (9/2/2024).
Per 31 Desember 2023, jumlah pengguna aplikasi Pegadaian Digital mencapai 6,55 juta pengguna, meningkat 14% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Pada periode itu jumlah transaksi Pegadaian Digital melonjak 38% yoy menjadi 8,92 juta transaksi. Sementara itu, volume transaksi sebesar Rp14,54 triliun, naik 72% dari tahun sebelumnya.
Di sisi lain, untuk diversifikasi pendanaan, Ferdian mengatakan bahwa Pegadaian memenuhi kebutuhan pendanaan dari pinjaman perbankan dan pasar seperti obligasi atau sukuk dengan rate yang kompetitif.
Baca Juga
Itu seiring dengan suku bunga acuan bank sentral yang berada di level 6% dan diprediksi akan mulai melandai pada kuartal III sampai kuartal IV.
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, Pegadaian telah menerbitkan obligasi dengan rate di bawah government bond di awal tahun.
“Hal ini menandakan kepercayaan masyarakat kepada Pegadaian masih sangat tinggi dan ke depannya kami akan menerbitkan lagi [obligasi] dengan melihat kondisi pasar,” ujarnya.
Selain itu, ada pula pendanaan melalui skema pembiayaan berkelanjutan atau environment, social, and governance (ESG Financing), baik social loan maupun social bond/sukuk. Ferdian menyampaikan bahwa saat ini Pegadaian mendapatkan rate social loan di bawah rata-rata rate perbankan.
“Selain itu, Pegadaian terus menerus menjajaki alternatif sumber pendanaan dan skema kerja sama pendanaan dengan perbankan baik di dalam maupun di luar negeri,” pungkasnya.