Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pegadaian Gelontorkan Belanja Modal Rp1,2 Triliun pada 2024

Pegadaian menggelontorkan Rp1,2 triliun untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) pada 2023.
Nasabah beraktivitas di salah satu kantor cabang Pegadaian, di Jakarta, Senin (31/7/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Nasabah beraktivitas di salah satu kantor cabang Pegadaian, di Jakarta, Senin (31/7/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pegadaian menggelontorkan anggaran senilai Rp1,2 triliun untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) pada tahun ini.

Direktur Keuangan Pegadaian Ferdian Timur Satyagraha menuturkan anggaran capex itu digunakan untuk infrastruktur teknologi informasi (TI) hingga bisnis bullion.

“Pada 2024, kami mengalokasikan Rp1,2 triliun untuk Capex untuk kebutuhan standarisasi outlet dan finalisasi pembangunan The Gade Tower, infrastruktur TI serta vaulting untuk kebutuhan bisnis bullion,” kata Ferdian kepada Bisnis, Jumat (9/2/2024).

Per 31 Desember 2023, jumlah pengguna aplikasi Pegadaian Digital mencapai 6,55 juta pengguna, meningkat 14% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Pada periode itu jumlah transaksi Pegadaian Digital melonjak 38% yoy menjadi 8,92 juta transaksi. Sementara itu, volume transaksi sebesar Rp14,54 triliun, naik 72% dari tahun sebelumnya.

Di sisi lain, untuk diversifikasi pendanaan, Ferdian mengatakan bahwa Pegadaian memenuhi kebutuhan pendanaan dari pinjaman perbankan dan pasar seperti obligasi atau sukuk dengan rate yang kompetitif.

Itu seiring dengan suku bunga acuan bank sentral yang berada di level 6% dan diprediksi akan mulai melandai pada kuartal III sampai kuartal IV.

Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, Pegadaian telah menerbitkan obligasi dengan rate di bawah government bond di awal tahun.

“Hal ini menandakan kepercayaan masyarakat kepada Pegadaian masih sangat tinggi dan ke depannya kami akan menerbitkan lagi [obligasi] dengan melihat kondisi pasar,” ujarnya.

Selain itu, ada pula pendanaan melalui skema pembiayaan berkelanjutan atau environment, social, and governance (ESG Financing), baik social loan maupun social bond/sukuk. Ferdian menyampaikan bahwa saat ini Pegadaian mendapatkan rate social loan di bawah rata-rata rate perbankan.

“Selain itu, Pegadaian terus menerus ⁠menjajaki alternatif sumber pendanaan dan skema kerja sama pendanaan dengan perbankan baik di dalam maupun di luar negeri,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper