Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) memfasilitasi kredit ke emiten batu bara milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) senilai Rp1,35 triliun.
Direktur Utama CUAN Michael mengatakan perseroan bersama entitas anak yakni PT Mareta Persada dan PT Kreasi Jasa Persada telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan BNI pada tanggal 15 Februari 2024.
"Berdasarkan perjanjian fasilitas tersebut, perseroan mendapatkan fasilitas kredit berjangka atau pinjaman dengan nilai fasilitas maksimal sebesar Rp1,35 triliun," ujar Michael dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (19/2/2024).
Adapun, pinjaman dari BBNI tersebut akan jatuh tempo pada 26 September 2028. Nantinya, seluruh pinjaman yang diperoleh emiten Prajogo Pangestu ini akan dipergunakan untuk membiayai kegiatan perseroan secara umum.
"[Dampak] pinjaman dari BNI tersebut menyebabkan bertambahnya kewajiban keuangan perseroan, dan sekaligus juga akan membantu perseroan dalam membiayai kegiatan usahanya," pungkas Michael.
Sebelumnya, Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) juga sempat meraih pinjaman dari BBNI untuk mengakuisisi 34% saham PT Petrosea Tbk. (PTRO), dengan nilai total rencana transaksi sebesar Rp940 miliar.
Baca Juga
Lebih lama, BNI bersama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menyalurkan kredit sindikasi kepada perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu, untuk mengakuisisi tiga perusahaan tambang, diantaranya PT Multi Tambangjaya Utama, PT Borneo Bangun Banua Bestari dan PT Borneo Bangun Banua.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Direktur Utama CUAN mengungkapkan perseroan bersama dengan entitas anak yaitu PT Mareta Persada dan kreditur telah menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit senilai Rp3,5 triliun.
Penandatanganan perjanjian kredit ini dilakukan pada 14 Desember 2023.
Saat dikonfirmasi Bisnis, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyebut porsinya tidaklah banyak
"[Hanya] 20% [dari total Rp3,5 triliun]," ucapnya singkat kepada Bisnis beberapa waktu lalu.