Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank DKI Raup Laba Rp1,02 Triliun pada 2023, Tumbuh 8,63%

Laba bersih PT Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta atau Bank DKI naik 8,63% yoy dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya Rp939 miliar.
Nasabah menggunakan transaksi QRIS menggunakan JakOne Pay/Dok. Bank DKI
Nasabah menggunakan transaksi QRIS menggunakan JakOne Pay/Dok. Bank DKI

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta atau Bank DKI mencatatkan laba bersih Rp1,02 triliun pada 2023, naik 8,63% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya Rp939 miliar.

Berdasarkan publikasi di Harian Bisnis Indonesia pada Senin (19/2/2024), laba bank terdorong pendapatan bunga yang naik 17,82% yoy menjadi Rp5,34 triliun. Selain itu pendapatan berbasis komisi atau fee based income mencapai Rp625 miliar, naik 8,47% yoy.

“Pencapaian kinerja ini merupakan salah satu milestone Bank DKI yang terwujud berkat dukungan dan kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan" kata Direktur Keuangan dan Strategi Bank DKI Romy Wijayanto dalam keterangan tertulisnya pada (19/2/2024).

Selain itu, Bank DKI mencatatkan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang turun dari 78,19% pada 2022 menjadi 78,03% pada 2023. Semakin turun rasio BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.

Untuk rasio profitabilitas, Bank DKI mencatatkan pertumbuhan tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) yang meningkat dari 1,65% pada 2022 menjadi 1,67% pada 2023. Lalu, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) naik dari 10,10% pada 2022 menjadi 10,36% pada 2023.

Dari sisi intermediasi, Bank DKI mencatatkan penyaluran kredit Rp52 triliun pada 2023, naik 7,49% yoy. Kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bank juga tumbuh pesat 45% menjadi Rp5,59 triliun. Kredit UMKM mencatatkan porsi 10,74% terhadap total kredit pada 2023. 

Bank DKI pun mencatatkan peningkatan aset 5,29% yoy menjadi Rp83,06 triliun per akhir Desember 2023.

Dari sisi kualitas aset, Bank DKI mencatatkan peningkatan tipis rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross dari 1,75% pada 2022 menjadi 1,76% pada 2023. Adapun, NPL nett naik dari 0,27% menjadi 0,58%.

Dari sisi pendanaan, Bank DKI mencatatkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp63,6 triliun, dengan rasio dana murah atau current account saving account (CASA) mencapai 46,65%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper