Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatra Utara atau Bank Sumut memutuskan menebar dividen Rp592,06 miliar, atau 80% dari raupan laba bersih tahun buku 2023.
Berdasarkan pengumuman yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia pada Selasa (27/2/2024) Bank Sumut telah menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) per Senin (26/2/2024). Hasil keputusan RUPST di antaranya terkait penggunaan laba bersih.
"Menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2023, sebesar Rp740.075.218.673 untuk didistribusikan dividen tunai sebesar 80% atau sebesar Rp592.060.174.938," tulis Bank Sumut dalam pengumuman hasil RUPST pada Selasa (27/2/2024).
Selain itu, sebesar 20% dari laba atau Rp148.01 miliar akan digunakan sebagai cadangan umum.
Adapun, dividen yang dibagikan Bank Sumut pada tahun ini naik dibandingkan tebaran dividen pada tahun lalu sebesar Rp560,5 miliar. Dari sisi rasio tebaran dividen atau dividen payout ratio, Bank Sumut mempertahankannya di level tinggi 80%.
Sebagaimana diketahui, Bank Sumut telah meraup laba bersih Rp740 miliar sepanjang 2023, tumbuh 5,62% dibanding tahun sebelumnya sebesar 700,72 miliar.
Baca Juga
Dari sisi intermediasi, Bank Sumut menyalurkan kredit Rp26,77 triliun, tumbuh 5,33% dari sebelumnya Rp25,41 triliun. Pembiayaan syariah juga naik 5,89% menjadi Rp2,58 triliun pada 2023, dari sebelumnya Rp2,44 triliun.
Alhasil, kenaikan kredit dan pembiayaan syariah ini berimbas pada aset yang juga tumbuh 9,29% menjadi Rp44,4 triliun sepanjang 2023 dibanding tahun lalu Rp40,62 triliun.
Dari segi pendanaan, bank telah meraup dana pihak ketiga (DPK) seniali Rp35,02 triliun pada 2023, tumbuh 9,75% dari sebelumnya Rp31,91 triiiun.
Sementara itu, dana murah alias current accounts saving account (CASA) sepanjang 2023 mencapai Rp17,76 triliun, turun 6,84% dari sebelumnya Rp19,06 triliun.