Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi BCA (BBCA) Gaet Investor Muda yang Potensinya Terus Meningkat

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) akan merangkul lebih banyak anak muda sebagai investor potensial, yang jumlahnya bertambah signifikan beberapa tahun terakhir.
Konferensi pers BCA Expoversary 2024 pada Kamis (29/2/2024). - Bisnis/Fahmi A. Burhan
Konferensi pers BCA Expoversary 2024 pada Kamis (29/2/2024). - Bisnis/Fahmi A. Burhan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) membeberkan sejumlah strategi dalam merangkul lebih banyak anak muda di tengah tren peningkatan jumlah investor muda yang signifikan beberapa tahun terakhir.

EVP Wealth Management BCA Indrawan menuturkan bahwa pada dasarnya BCA dikenal sebagai transaction bank yang senantiasa berinovasi untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang beragam. Namun demikian, BCA pun akan memenuhi minat masyarakat dalam berinvestasi.

"Melihat perkembangan pasar, BCA juga harus mampu mengakomodasi minat dan kebutuhan masyarakat dalam berinvestasi, termasuk dari generasi muda," ujarnya dalam Mini Studio Wealth Management di BCA Expoversary 2024 di ICE, BSD, Kamis (1/3/2024).

Menurutnya, untuk mendorong anak-anak muda dan mereka yang baru mulai berinvestasi, perseroan menurunkan limit pembelian, sehingga dengan uang Rp10.000 sudah bisa membeli reksa dana, dan dengan Rp1 juta sudah bisa membeli obligasi rupiah.

Indrawan mencermati bahwa iklim investasi tetap kondusif di tengah dinamika perekonomian global dan geopolitik. Lebih menarik lagi, jumlah investor di pasar modal Indonesia bertambah sebesar 17,95% (year-on-year/YoY), dari 10,31 juta pada tahun 2022 meningkat menjadi 12,16 juta per akhir Desember 2023.

Selaras dengan perkembangan tersebut, selama beberapa tahun terakhir, jumlah nasabah investasi di BCA konsisten tumbuh sekitar 20% per tahun. Perihal jumlah investor, Gen Z masih menjadi kelompok usia dengan jumlah terkecil dibanding kelompok usia lainnya. 

Kendati secara jumlah masih minim, kelompok usia tersebut mengalami pertumbuhan yang paling tinggi, yaitu sekitar 30% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Selaras dengan minimal pembelian produk investasi yang semakin kecil, kami mencermati rata-rata jumlah pembeliannya justru makin baik. Secara psikologis, membuat banyak orang merasa bisa membelinya. Kalau dulu kan tidak sedikit yang takut. Cara ini berhasil mendorong nasabah untuk berani berinvestasi," pungkas Indrawan.

Meningkatnya minat investasi secara umum juga dirasakan oleh BCA yang melihat adanya pertumbuhan dana kelolaan investasi. Hingga akhir tahun 2023, dana kelolaan investasi BCA yang terdiri dari obligasi dan reksa dana hampir mencapai Rp200 triliun, atau tumbuh lebih dari 40% secara tahunan (YoY).

Di samping memberikan kemudahan berinvestasi, BCA juga memahami bahwa tingginya minat dalam investasi harus diimbangi dengan literasi keuangan yang baik. 

"Kini, di aplikasi myBCA juga terdapat fitur wealth insight yang berisikan publikasi mengenai perkembangan ekonomi dan pasar modal global maupun dalam negeri," ujarnya.

Selain itu, BCA secara rutin mengadakan BCA Wealth Summit, dengan tujuan memberikan wawasan dan pengetahuan yang beragam kepada nasabah BCA maupun masyarakat umum tentang pengelolaan keuangan secara holistik serta memperkenalkan produk-produk finansial yang dapat mendukung mereka mencapai tujuan finansial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper