Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan Gen Z Getol Utang Pakai Paylater

Generasi Z (Gen Z) yang lahir pada 1997—2012 menjadi penyumbang terbesar kedua pengguna layanan Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater di Indonesia.
Ilustrasi BCA Paylater vs Livin Paylater Bank Mandiri. Dok Freepik - Feni Freycinetia
Ilustrasi BCA Paylater vs Livin Paylater Bank Mandiri. Dok Freepik - Feni Freycinetia

Bisnis.com, JAKARTA — Generasi Z (Gen Z) yang lahir pada 1997—2012 menjadi penyumbang terbesar kedua pengguna layanan Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater di Indonesia, setelah generasi milenial yang lahir pada 1981 hingga 1996. 

Menurut data PT Pefindo Biro Kredit (IdScore) pengguna paylater gen Z mencapai rata-rata 1,62 juta debitur per bulan. Dari sisi kredit macet, gen Z menyumbang sekitar Rp460 miliar dari total kredit macet per Desember 2023 mencapai total Rp2,12 triliun. 

Beberapa gen Z mengaku menggunakan paylater untuk mencicil barang yang harganya cukup mahal. Seperti halnya Lydia (23) yang menggunakan layanan paylater di salah satu platform e-commerce untuk membeli sepatu seharga Rp2 juta. 

“Untuk gaji mepet UMP [Upah Minimum Provinsi] kalau beli itu pasti bakal ganggu pos keuangan. Jadi pilih paylater bayar tiga kali dengan nominal sekian ribu,” kata Lydia saat dihubungi Minggu (10/2/2024). 

Selain untuk membeli barang yang cukup mahal, Lydia bilang, dirinya terkadang menggunakan sistem pembayaran paylater karena ada promosi yakni cashback. 

Menurutnya dengan promosi cashback bisa lebih menguntungkan. Misalnya saja Lydia membeli barang seharga Rp100.000, dirinya harus membayar sebanyak Rp103.000 dengan sistem paylater cicilan satu bulan.  Dia juga mendapatkan cashback sebanyak Rp30.000 untuk transaksi tersebut lantaran menggunakan paylater

“Jadi kalau dihitung-hitung untung Rp27.000 ribu lah, jadi sikat. Nah kalau yang motifnya begitu biasanya langsung bayar penuh di bulan depannya [cicilan sekali] m, jadi enggak nunda-nunda,” katanya.

Lydia mengaku awalnya mengetahui layanan paylater lantaran sang kakak yang lebih dahulu memakai. Dia pertama kali menggunakan paylater untuk membayar ojek online. 

Menurutnya paylater di aplikasi ojek online tersebut bunganya tetap. Misalnya saja dia meminta sekitar Rp100.000, bunganya tetap Rp5000 per bulan. Untuk saat ini, Lydia sudah jarang menggunakan paylater melalui ojek online tersebut lantaran bunganya progresif setiap transaksi 

“Rugi sekarang kalau mau pakai juga. Cuman kalau kepepet banget, ya i dont mind,” ungkapnya. 

Di sisi lain, Iman (22) mengaku awalnya iseng menggunakan sistem pembayaran paylater di e-commerce. Namun lama-kelamaan ternyata limitnya terus naik seiring penggunaan. 

“Awalnya cuma bisa beli barang-barang receh, sekarang limitnya sudah bisa beli barang yang bujetnya bisa beli motor bekas,” kata Iman. 

Iman mengaku seiring dengan naiknya limit, dirinta tergoda untuk membeli barang yang lebih mahal. Namun demikian, dia juga sedikit terbebani karena semakin banyak utang yang harus dibayar dengan paylater. 

Terbaru utangnya di paylater mencapai Rp3,5 juta. Padahal, Iman belum memiliki gaji tetap dan hanya memiliki penghasilan dari kerjaan serabutan di bawah Rp1 juta. 

“Itu setengahnya juga untuk bayar paylater,” ungkapnya. 

Iman mengatakan dirinya juga pernah telat  membayar utang paylater dan dikenakan denda sekitar 2%. Dia mengaku paylater cukup membantu dirinya, tetapi di sisi lain juga memberatkan. 

“Kadang kalau benar benar kebutuhan bisa membantu, tapi kalau buat gaya hidup kadang setelah beli barang tersebut kepikiran buat bayar nya karena cuma keinginan sementara,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper