Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Peminjam Pinjol Bakal Bergeser ke Luar Jawa, Ini Penyebabnya

Meningkatnya peminjam pinjol dari luar pulau Jawa karena pinjol menjadi salah satu sumber alternatif pinjaman.
Pegawai mencari informasi tentang pinjaman online atau pinjol di salah satu perkantoran, Jakarta pada Senin (14/8/2023). - Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mencari informasi tentang pinjaman online atau pinjol di salah satu perkantoran, Jakarta pada Senin (14/8/2023). - Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat memproyeksi peminjam aktif di pinjaman online atau platform financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending akan bergeser ke luar pulau Jawa. Peminjam dari wilayah ini pun diramal akan terus meningkat ke depan.

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan bahwa meningkatnya peminjam pinjol dari wilayah luar pulau Jawa karena pinjol menjadi salah satu sumber alternatif pinjaman.

Selain itu, Huda menuturkan bahwa pergeseran peminjam itu juga seiring dengan keinginan regulator untuk mendorong pendanaan luar pulau Jawa.

Trend focusing ke peminjam aktif ke luar pulau Jawa sudah sesuai dengan keinginan regulator. Dampak yang diharapkan memang karena keterbatasan kemampuan perbankan konvensional, pinjol mampu mengisi gap tersebut terutama melalui teknologi digitalnya,” kata Huda kepada Bisnis, Selasa (19/3/2024).

Menurut Huda, masyarakat yang berada di pulau Jawa mempunyai pilihan pembiayaan yang lebih banyak dan beragam, seperti lembaga keuangan mikro, gadai, maupun pembiayaan online dari pihak perbankan.

Selain itu, lanjut Huda, pihak perbankan saat ini pun mulai banyak masuk ke segmen bisnis paylater. Hal ini juga membuat masyarakat bergeser ke paylater perbaikan.

Di samping itu, Huda menambahkan bahwa mayoritas masyarakat di pulau Jawa juga sudah mempunyai rekening perbankan, dna tambahan program pinjaman online dari bank bisa diambil menjadi opsi bagi masyarakat di wilayah ini.

“Sedangkan bagi masyarakat di luar pulau Jawa yang notabene terbatas dalam kepemilikan rekening, pinjaman online menjadi salah satu alternatif pilihan yang rasional bagi mereka, dibandingkan meminjam dari rentenir,” terangnya.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui data Statistik P2P Lending periode Desember 2023 menunjukkan adanya pergeseran peminjam aktif di fintech P2P lending dari semula berada di pulau Jawa menjadi ke luar pulau Jawa.

Peminjam aktif di wilayah Jawa merosot 11,34% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya mencapai 14,95 juta orang pada Desember 2022 menjadi 13,25 juta pada Desember 2023. Sementara itu, peminjam aktif pinjol di luar Jawa naik tipis 1,01% yoy dari 4,77 juta peminjam aktif menjadi 4,82 juta orang.

Di sisi lain, laporan bertajuk Indonesia Financial Sector Development Kuartal IV/2023 yang dipublikasikan OJK pada Senin (18/3/2024) menunjukkan total rekening peminjam (borrower) mencapai 12,26 juta entitas pada akhir Desember 2023, atau tumbuh 20,51% yoy. Rinciannya, wilayah Jawa mencatat terdapat 98,09 juta rekening peminjam dan sisanya berasal dari luar Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper