Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank HSBC Indonesia (HSBC) meraup laba bersih senilai Rp2,45 triliun pada 2023, tumbuh 28,68% dari periode sebelumnya Rp1,9 triliun pada 2022.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba HSBC Indonesia terdorong oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 17,9% menjadi Rp4,53 triliun dibanding sebelumnya Rp3,85 triliun.
Adapun, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) juga naik 52 basis poin (bps) ke level 3,98% dari sebelumnya 3,46%
Rasio profitabilitas bank membaik. Tercatat, rasio imbal balik aset (return on asset/ROA) HSBC Indonesia naik 44 bps menjadi 2,4% dari level 1,96%.
Bahkan, rasio imbal balik ekuitas (return on equity/ROE) juga naik sigifikan mencapai 302 bps ke level 13,71% dari 10,69%
Lalu, dari segi penyaluran kredit, perseroan membukukan jumlah pinjaman per akhir 2023 mencapai Rp54,46 triliun, turun 3,38% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp56,36 triliun pada 2022. Alhasil, aset HSBC terkoreksi tipis 0,48% menjadi Rp125,38 triliun dari sebelumnya Rp125,98 triliun pada 2022.
Baca Juga
Seiring dengan penyaluran kredit, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) mengalami naik turun. NPL gross perseroan turun ke level 3,57% dari sebelumnya 3,95%. Sementara, NPL net naik menjadi 0,78% dari sebelumnya 0,64%
Kemudian, dari segi pendanaan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) HSBC Indonesia meraup Rp86,32 triliun pada 2023, turun 4,29% dari sebelumnya Rp90,19 triliun.
Serupa, dana murah perseroan juga turun 9,71% menjadi Rp52,93 triliun pada 2023 dari sebelumnya Rp58,63 triliun pada 2022.