Optimisme Pertumbuhan Laba
Meski menghadapi sederet tantangan, sejumlah bank optimistis masih membukukan pertumbuhan laba pesat tahun ini. Direktur Utama BSI Hery Gunardi memproyeksikan BSI mampu membukukan pertumbuhan laba bersih di atas 30% pada 2024.
BSI pun menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga pertumbuhan laba itu, salah satunya adalah mendongkrak pembiayaan yang menghasilkan margin bagi hasil. BSI sendiri menargetkan penyaluran pembiayaan tumbuh di level 16% sampai 18% pada 2024.
Selain itu, BSI mendorong dari sisi pendapatan berbasis komisi (fee based income). BSI menargetkan pertumbuhan fee based income di atas 10% pada 2024.
"Ini [fee based income] bersumber dari transaksi treasury, investasi syariah, reksadana dan lainnya. Ada juga fee admin deposit hingga transaksi digital," tutur Hery.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar optimistis laba BNI akan moncer tahun ini seiring momentum pertumbuhan ekonomi yang positif hingga periode akhir 2023.
"Kami akan terus berkomitmen untuk membukukan pertumbuhan berkualitas guna menghasilkan return yang optimal bagi para pemegang saham dalam jangka panjang," ujarnya.
Menurutnya, dengan berbagai strategi penguatan fundamental kinerja, perseroan juga mendorong tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) dapat naik ke tingkat yang lebih positif.
Sementara, BRI memproyeksikan laba dapat mencapai Rp60 triliun pada 2024. Direktur Utama BRI Sunarso menyampaikan proyeksi laba itu dilandasi rapor kinerja pada 2023.
Di sisi lain, Sunarso menuturkan proyeksi laba bank ditopang oleh tingkat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) yang tinggi.