Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) menargetkan premi dari kanal bancassurance dapat bertumbuh sampai dengan 30% pada tahun ini. Adapun kinerja premi dari bisnis bancassurance pada tahun lalu diperkirakan mencapai Rp1,3 triliun.
Meskipun secara industri melemah, pada tahun lalu bisnis bancassurance Allianz Life mampu tumbuh 6–7% dibandingkan pada 2022.
“Kami optimistis sampai dengan akhir tahun ini bancassurance mungkin bisa kami targetkan untuk bisa bertumbuh hingga 30% dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Country Chief Bancassurance Officer Allianz Life Indonesia Ancilla Lily ditemui usai peluncuran Premier Legacy Assurance di Jakarta, Kamis (18/4/2024).
Pada kuartal I/2024, Lily menyebut premi dari kanal bancassurance sudah mencapai sekitar Rp300 miliar. Namun demikian, dia menyebut porsi premi dari keagenan masih lebih besar dibandingkan bancassurance.
Bancassurance adalah salah satu metode pemasaran produk asuransi. Pada layanan ini, asuransi bekerjasama melakukan pemasaran menyasar nasabah perbankan. Produk yang ditawarkan dapat berupa asuransi tradisional, unit-linked, maupun dwiguna.
Untuk terus meningkatkan bisnis bancassurance, Lily menekankan pentingnya kerja sama dengan partner bank. Termasuk dalam mendesain produk yang cocok untuk nasabah bank. Selain itu juga melakukan training kepada tim sales supaya bisa membantu nasabah mendapatkan produk sesuai kebutuhan.
Baca Juga
“Namanya bancassurance itu tidak lepas dari yang namanya kolaborasi,“ katanya.
Adapun kerjasama Allianz Life melalui bancassurance termasuk telemarketing saat ini sudah mencapai 10 bank. Terbaru, Allianz Life menggandeng PT Bank HSBC Indonesia (Bank HSBC) untuk meluncurkan produk asuransi bancassurance, Premier Legacy Assurance.
Premier Legacy Assurance tersebut merupakan produk asuransi jiwa tradisional whole life yang menyasar nasabah affluent dan high net worth individual, terutama HSBC Premier. Produk asuransi ini memiliki tujuan dasar untuk memaksimalkan perencanaan warisan.
Salah satu manfaatnya yakni manfaat booster uang pertanggungan berupa penambahan sebesar 20% pertanggungan untuk setiap lima tahun polis. Dengan manfaat tersebut penambahan uang pertanggungan yang dapat diperoleh nasabah maksimum mencapai 200% dari uang pertanggungan awal, sehingga total uang pertanggungan menjadi maksimum sebesar 300%.
Adapun minimum uang pertanggungan dapat mendapai Rp3 miliar dengan masa pembayaran premi yaitu premi dasar tunggal Rp500 juta per tahun. Serta premi dasar berkala selama tiga tahun minimal Rp170 juta per tahun dengan masa asuransi sampai dengan usia tertanggung 100 tahun.
Manfaat booster uang pertanggungan tersebut dapat membantu nasabah untuk mengantisipasi tingkat inflasi dan fluktuasi nilai aset. Dengan demikian, manfaat yang diperoleh tertanggung nilainya tidak tergerus dan uang pertanggungan yang diwariskan terus bertumbuh seiring waktu.