Bisnis.com, JAKARTA — PT Penjaminan Kredit Daerah Provinsi Jawa Tengah (Perseroda) atau Jamkrida Jateng membukukan laba bersih sebanyak Rp14,3 miliar sepanjang 2023. Jumlah laba bersih perseroan meningkat 27,3% secara tahunan (year-on-year/yoy) apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Mengutip laporan keuangan Jamkrida Jateng per 31 Desember 2023 di Harian Bisnis Indonesia edisi Senin (22/4/2024) perseroan mencatatkan laba bersih sebanyak Rp11,2 miliar pada 2022.
Meskipun jumlah pendapatan imbal jasa penjaminan perseroan berkurang 22,5% yoy menjadi Rp40,5 miliar dari sebelumnya Rp52,3 miliar, tetapi jumlah beban klaim berkurang. Adapun jumlah beban klaim berkurang menjadi Rp8,4 miliar, yang mana turun 68,5% yoy dari sebelumnya Rp26,7 miliar.
Baca Juga
Di sisi lain, jumlah ekuitas Jamkrida Jateng mencapai Rp193 miliar pada 2023, yang mana sedikit menguat Rp5,46% yoy dibandingkan Rp183 pada 2022. Kemudian liabilitas yang ditanggung perseroan mencapai Rp288,3 miliar pada 2023.
Liabilitas yang ditanggung perseroan meningkat 28,7% yoy dari sebelumnya Rp224 miliar. Sementara itu, jumlah aset perseroan mencapai Rp481 miliar yang mana naik 18,1% yoy dari sebelumnya Rp407 miliar.
Untuk catatan, laporan keuangan Jamkrida Jateng per 31 Desember 2023 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Suratman pada 5 Februari 2024 dengan opini wajar pajak dalam semua hal yang material.
Pemegang Saham Jamkrida Jateng
-
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (88,726%)
-
KPRI Bhakti Praja (3,169%)
-
Pemerintah Kabupaten Demak (3,942%)
-
Pemerintah Kabupaten Temanggung (0,349%)
-
Pemerintah Kabupaten Grobogan (3,815%)