Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Arah Investasi Asuransi Jiwa hingga Target Agresif Kartu Kredit

BI menaikkan suku bunga sejak Oktober 2023 hingga aturan baru mengenai unit linked berdampak terhadap hasil investasi bagi industri asuransi jiwa.
Artikel bertajuk Arah Investasi Asuransi Jiwa Usai Terimbas Aturan Unit Linked menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id. Sumber: Canva
Artikel bertajuk Arah Investasi Asuransi Jiwa Usai Terimbas Aturan Unit Linked menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id. Sumber: Canva

Bisnis.com, JAKARTA— Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga sejak Oktober 2023 hingga aturan baru mengenai unit linked berdampak terhadap hasil investasi bagi industri asuransi jiwa.

Artikel bertajuk Arah Investasi Asuransi Jiwa Usai Terimbas Aturan Unit Linked menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id. Selain berita tersebut, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.

Berikut ini sorotan utama Bisnisindonesia.id, Senin (03/6/2024)

1. Arah Investasi Asuransi Jiwa Usai Terimbas Aturan Unit Linked

Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga sejak Oktober 2023 hingga aturan baru mengenai unit linked berdampak terhadap hasil investasi bagi industri asuransi jiwa.

Investasi industri asuransi ke instrumen reksadana mengalami penurunan terimbas aturan baru unit linked. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatatkan investasi industri asuransi jiwa ke instrumen reksadana turun pada kuartal I/2024.

Adapun penurunan investasi reksadana mencapai 24,5% secara tahunan (year on year/yoy) apabila dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya menjadi Rp73,53 triliun dari Rp97,36 triliun.

Penurunan itu juga terlihat pada tahun sebelumnya, di mana investasi industri asuransi jiwa ke reksadana turun sebanyak 41,2% yoy pada kuartal I/2024 menjadi Rp97,36 triliun dari Rp166,62 triliun pada kuartal I/2022.

“Di reksadana total kelolaan dana investasi industri asuransi jiwa tercatat Rp73,53 triliun, mengalami penurunan sekitar 24%,” tutur Kepala Departemen Insurtech AAJI Hengky Djojosantoso dalam konferensi pers kinerja industri asuransi jiwa periode Januari—Maret 2024 dikutip dari kanal YouTube AAJI Official, Minggu (1/6/2025).

2. Mengenal Jetour, Merek Mobil Pendatang dari China

Tak banyak melakukan promosi sebelumnya, merek mobil asal China Jetour Auto langsung masuk pasar Indonesia dengan melakukan perakitan lokal di pabrik PT Handal Indonesia Motor, Bekasi.

Penandatangan kontrak perakitan dilakukan oleh Yang Fang, Director PT Jetour Motor Indonesia; dan Denny Siregar, President Director PT Handal Indonesia Motor, akhir Mei 2024.

"Proses perakitan mobil Jetour di PT Handal Indonesia Motor akan diimplementasikan dalam bentuk completely knocked down (CKD)," kata Deny Siregar, Senin (27/5/2024).

Ia mengatakan, pabriknya memiliki keahlian untuk memenuhi permintaan domestik dan ekspor, meliputi CKD assembling, IKD assembling, body and plastic/parts paint, body and paint workshop, CBU unit export, dan body in painted export.

Jetrour terlahir pada 22 Januari 2018 sebagai bagian dari Chery Holding Group. Pada 2021, Jetrour Auto menjadi merek independen, dengan operasi mandiri dalam penelitian dan pengembangan, pengadaan, dan pemasaran.

3. Harta Taipan Prajogo Pangestu Tergerus Saham BREN

Harta kekayaan Prajogo Pangestu tergerus setelah saham  PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) miliknya masuk ke papan pemantauan khusus dan mengalami auto reject bawah (ARB) selama tiga hari berturut-turut

Melansir data Forbes Real Time Billionaires per 1 Juni 2024, Prajogo Pangestu masih memuncaki daftar orang terkaya di Indonesia. Akan tetapi, kekayaan Prajogo Pangestu menguap US$4,2 miliar atau setara Rp68,2 triliun (kurs Jisdor Rp16.251 per dolar AS).

Saat ini total kekayaan bersih Prajogo Pangestu adalah US$57,3 juta atau setara Rp931,18 triliun. Kekayaan ini jauh melampaui total kekayaan bersih Low Tuck Kwong di posisi kedua yang sebesar US$24,5 miliar.

Meski tergerus, tetapi jumlah kekayaan Prajogo Pangestu tercatat masih lebih banyak dibandingkan kekayaan pendiri ByteDance Zhang Yiming yang sebesar US$43,4 miliar, dan orang terkaya Italia, Giovanni Ferrero dengan kekayaan sebesar US$43,4 miliar.

Sementara itu, apabila mengacu pada daftar Bloomberg Billionaires, kakayaan Prajogo Pangestu telah tergerus US$4,69 miliar sejak awal tahun atau year to date (YTD). Jumlah tersebut setara dengan Rp76,2 triliun. Berbeda dengan Forbes, data Bloomberg menyebut saat ini Prajogo Pangestu memiliki kekayaan bersih senilai US$26,3 miliar atau setara Rp427,4 triliun.

4. Alasan WNA Wajib Simpanan Tapera

Program wajib Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) tidak hanya untuk warga negara Indonesia. Warga negara asing (WNA) yang bekerja di perusahaan swasta wajib menjadi peserta Tapera.

Hal ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas PP Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat.

Komisioner Badan Pengelola Tapera (BP Tapera) Heru Pudyo Nugroho mengatakan WNA wajib menjadi peserta Tapera jika sudah bekerja di Indonesia setidaknya selama 6 bulan.

Menurutnya, WNA wajib mengikuti tabungan Tapera untuk memberikan keadilan. Pasalnya, mereka sudah bekerja di Indonesia. “Kan ada syaratnya juga itu, yang sudah kerja 6 bulan sekurang-kurangnya. Tapi kan mereka melakukan pekerjaan di sini. Menghasilkan di sini, enggak fair dong,” ujarnya dikutip (2/6/2024).

Jika mengacu kepada aturan tapera, maka iuran WNA hanya bisa dimanfaatkan sebagai tabungan, bukan untuk pembiayaan perumahan. Pasalnya, WNA tidak boleh membeli hunian masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

“WNA hanya berhak memiliki Hak Guna Bangunan (HGB) dan Hak Pakai untuk satuan rumah susun. Artinya jika mengacu kepada aturan tapera, maka iuran WNA hanya bisa dimanfaatkan sebagai tabungan, bukan untuk pembiayaan perumahan,” katanya.

5. Target Agresif Perbankan di Lini Kartu Kredit

Bank-bank papan atas optimistis untuk mematok target pertumbuhan bisnis kartu kredit mereka secara cukup agresif tahun ini, kendati menghadapi tantangan dari perkembangan bisnis beli sekarang dan bayar nanti (buy now pay later/BNPL) alias paylater.

Mengacu Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan (SPIP) Bank Indonesia (BI) per Maret 2024, nilai transaksi kartu kredit periode Januari-Maret 2024 mencapai Rp105,1 triliun, tumbuh 7,71% secara tahunan (year-on-year/ YoY).

Sementara itu, volume transaksi kartu kredit bahkan meningkat jauh lebih tinggi, yakni 14,32% YoY menjadi 106,9 juta transaksi sepanjang kuartal pertama tahun ini.

Adapun, jumlah kartu kredit yang beredar mencapai 18,13 juta unit pada Maret 2024 naik 4,31% YoY dibandingkan dengan Maret 2023 yang sebanyak 17,38 juta unit.

Hal ini seakan membuktikan bahwa bisnis kartu kredit masih terus bertumbuh di tengah gempuran ragam produk keuangan inovatif paylater.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) pun melaporkan bisnis kartu kredit pada kuartal I/2024 menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik dengan pertumbuhan kredit di atas 10% YoY.

General Manager Divisi Bisnis Kartu BNI Grace Situmeang pun menyebut kondisi ini diharapkan dapat terus berlangsung sampai dengan akhir tahun 2024, dengan target pertumbuhan di atas 5% YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper