Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat asuransi sosial yang terdiri dari aset Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek), dan program asuransi ASN, TNI, serta Polri yang diselenggarakan Taspen dan Asabri terkontraksi.
Penurunan nilai ini terkait program kecelakaan kerja dan jaminan kematian yang mengalami kontraksi 1,18% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp218,51 triliun.
“Asuransi non komersial yang terdiri dari aset BPJS Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan program asuransi ASN, TNI dan Polri terkait program kecelakaan kerja dan jaminan kematian, total asetnya tercatat sebesar Rp218,51 triliun atau terkontraksi 1,18% yoy,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman dalam konferensi pers virtual Rapat Dewan Komisioner (RDK) bulanan Mei 2024, Senin (10/6/2024).
Selanjutnya untuk aset menunjukan peningkatan. Tercatat nilai kekayaan kelompok asuransi ini meningkat menjadi Rp903,18 triliun atau naik 2,10% yoy. Dari sisi akumulasi pendapatan premi industri asuransi juga mengalami peningkatan 11,25% menjadi Rp112,75 triliun pada April 2024.
Agusman menyebut perolehan akumulasi premi tersebut terdiri premi asuransi jiwa yang tumbuh sekitar 3,98% yoy, dan premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh 16,99% yoy.
Dia mengatakan kinerja tersebut didukung permodalan yang solid di mana industri asuransi jiwa dan asuransi umum mencatatkan Risk Based Capital (RBC) masing-masing sebanyak 429,76% dan 325,62%.
Baca Juga
“Jauh di atas threshold sebesar 120%,” imbuh Agusman.
Sementara dari sisi industri dana pensiun, total aset dana pensiun per April 2024, tumbuh sebesar tumbuh 8,74% yoy dengan nilai sebesar Rp1.432,73 triliun. Untuk program pensiun sukarela total aset mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,35 yoy, dengan nilai mencapai Rp371,74 triliun.
Untuk program pensiun wajib yang terdiri dari program jaminan hari tua dan jaminan pensiun BPJS Ketenagakerjaan serta program tabungan hari tua dan akumulasi iuran pensiun ASN, TNI, dan Polri total asetnya mencapai Rp1.060,98 triliun atau tumbuh 9,98% yoy. Sedangkan pada perusahaan penjaminan nilai aset tumbuh 12,58% yoy, dengan nilai mencapai Rp47,61 triliun pada April 2024.