Bisnis.com, JAKARTA— Penyedia kredit digital Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater Kredivo mengungkap soal rencana ekpansi ke Thailand dan Filipina. Ekspansi ke dua negara tersebut awalnya ditargetkan pada tahun ini, setelah sebelumnya berhasil melakukan ekspansi ke Vietnam pada 2021x
SVP Marketing & Communications Kredivo Indina Andamari mengungkap bahwa rencana ekspansi tersebut masih dalam proses. Pihaknya memastikan proses ekspansi masih terus berlanjut sampai dengan saat ini.
“Masih proses kok, masih berlanjut terus nanti kalau emang benar-benar udah launch kami kabari,” kata Indini ditemui usai acara konferensi pers “Peluncuran Laporan Perilaku Pengguna Pay Later Indonesia 2024” di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2024).
Indina mengatakan untuk melakukan ekspansi ke Thailand dan Filipina bukan tanpa tantangan. Justru untuk melakukan ekpansi ke sana terbilang tidak mudah lantaran di dua negara tersebut memiliki regulasi yang berbeda dengan Indonesia.
Oleh sebab itu, rencana ekpansi kemungkinan bisa mundur dari target awal. Namun demikian Indina masih optimistis ekspansi ke salah satu negara masih dapat dilakukan pada tahun ini.
“Regulasi di setiap negara ternyata beda-beda ya, kami lebih baik pelan-pelan dan enggak ingin asal launching. Namun mudah-mudahan tahun ini, tapi kalau enggak mudah-mudahan tahun depan,” katanya.
Baca Juga
Namun demikian, untuk lisensi sendiri, Indina mengungkap Kredivo sudah mengantongi lisensi di dua negara tersebut. Kredivo mencatat kenaikan nilai transaksi hampir 80% selama lima tahun. Untuk tahun ini, Kredivo menyebut kenaikan nilai transaksinya masih sesuai dengan target perusahaan. Namun sayang Kredivo tidak merinci total outstanding kreditnya.
Pada 2021, Kredivo juga melakukan perluasan bisnisnya ke Vietnam. Kala itu, Kredivo melakukan ekspansi melalui joint venture dengan Phoenix Holding usai mengumumkan rencana menjadi perusahan publik. Phoenix Holding merupakan pionir perusahaan investasi keluarga yang berbasis di Vietnam dengan portofolio terdiversifikasi di sektor konsumen, layanan keuangan, ritel, dan teknologi.