Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga riset pasar modal PT Infovesta Utama mengungkapkan bahwa prospek kinerja unit link saham akan meningkat pada semester II/2024.
Research Analyst Infovesta Capital Advisory Arjun Ajwani menjelaskan proyeksi peningkatan kinerja disebabkan oleh potensi pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (FFR) pada September 2024 mendatang. Aksi bank sentral Amerika Serikat itu diperkirakan akan mendorong kenaikan harga saham serta penurunan yield obligasi.
“Potensi keuntungan modal (capital gains) di saham dan obligasi cukup besar. Valuasi yang menarik di pasar saham, seiring dengan fundamental yang kuat dari perusahaan-perusahaan besar (big caps), juga diperkirakan akan mendorong kinerja saham pada semester II/2024,” ujar Arjun kepada Bisnis, Kamis (4/7/2024).
Baca Juga
Di tengah tekanan terhadap pasar modal, kinerja investasi asuransi unit link tetap menunjukkan hasil yang baik selama semester I/2024. Berdasarkan data Infovesta per Juni 2024, kinerja unit link pendapatan tetap tumbuh 0,09%, unit link campuran naik 0,43%, unit link saham tumbuh 1,02%, dan unit link pasar uang naik 0,36%.
Menariknya, rata-rata kinerja unit link pasar modal menjadi yang tertinggi, meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada semester I/2024 mengalami penurunan 2,88%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja asuransi unit link berhasil melampaui (outperform) IHSG.
Kinerja unit link saham yang kuat didukung oleh investasi yang menggunakan dolar Amerika Serikat (AS). Berdasarkan data Infovesta per Juni 2024, tiga teratas unit link saham adalah yang menggunakan dolar AS. PFI Mega Life USD Global Equity Opportunity Fund mencatatkan imbal hasil 6,45%, disusul oleh Smartwealth Dollar Equity World Opportunity Fund dengan 6,42%, dan PRUlink US Dollar Global Tech Equity Fund dengan 6,33%.