Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Bukopin Tbk. (BBKP) atau yang kini dikenal dengan nama KB Bank membidik kinerja positif pada 2025, di antaranya dari sisi laba bersih (net income) dan juga laba operasional sebelum pencadangan atau pre-provisioning operating profit (PPOP).
Presiden Direktur KB Bank Woo Yeul Lee (Tom Lee) mengatakan perseroan telah melakukan proses restrukturisasi bisnis dalam 4 tahun terakhir dan akan masuk ke tahun kelima pada 2025. Restrukturisasi yang telah dilakukan perseroan terdiri dari tiga bagian, yaitu aset, organisasi, dan infrastruktur.
Dari sisi perbaikan aset, kredit berisiko atau loan at risk (LaR) KB Bank terus menurun. Sebagai informasi, rasio LaR KB bank sempat menyentuh angka 65% pada 2021 atau setahun usai KB Financial Group melalui KB Kookmin Bank menjadi pemegang saham pengendali BBKP.
Kemudian, rasio LaR terus menyusut yaitu menjadi 50% pada akhir 2022 dan di kisaran 40% pada akhir 2023. Hingga kuartal I/2024, rasio LaR turun hingga di bawah 35%. BBKP pun menargetkan LaR perseroan bisa ditekan hingga kurang dari 20% dan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) di bawah 5%.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, rasio NPL gross KB Bank tercatat 9,92% per Maret 2024, sedangkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 6,98%. Namun, NPL net susut tipis menjadi 4,93% dari 4,95%.
Lalu, dari sisi organisasi, manajemen melakukan perbaikan dari efisiensi kantor cabang dan juga peningkatan kompetensi karyawan. Sementara di sisi infrastruktur dilakukan perbaikan antara lain dari sisi risk management dan juga otomasi sistem core banking perseroan.
Baca Juga
"Tahun depan akan menjadi turnaround kami. Jadi, kami sudah benar-benar sehat dan bisa maju dengan bank yang baru," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Jumat (12/7/2024).
Tom, sapaan akrabnya, menyebutkan pada tahun depan ditargetkan PPOP dan laba bersih KB Bank dapat positif. Namun, dia menyatakan hingga akhir tahun ini net income perseroan masih akan minus.
Meskipun demikian, dia menilai hal ini bukanlah sesuatu yang buruk karena proses perbaikan terus berlanjut. "Hal-hal tersebut memang kami harus hadapi sampai akhir tahun ini supaya tahun depan kami bisa maju dan kinerja kami akan jauh lebih membaik," tambahnya.
Sementara itu, dari sisi PPOP, KB Bank membukukan Rp27 miliar sepanjang lima periode bulan pada 2024. Belum lama ini, KB Bank juga mendapatkan peringkat internasional di level BBB dengan outlook stabil dari PT Fitch Ratings Indonesia. Peringkat ini etara dengan Sovereign Credit Rating Indonesia yang diumumkan pada Maret 2024.
"Itu mungkin yang menjadi bukti bahwa saat ini kami sudah jauh lebih baik dan ke depannya banyak hal potensial yang bisa terjadi di KB Bank," jelasnya.
Adapun, hingga Mei 2024 KB Bank mencatatkan pertumbuhan pendapatan bunga sebesar 11,04% secara tahunan dari Rp1,78 triliun pada Mei 2023 menjadi Rp1,98 triliun. Pendapatan bunga bersih BBKP pada periode yang sama tercatat Rp366 miliar, tumbuh 140,93% dari Rp152 miliar.
Hingga Mei 2024, KB Bank juga mencatat pertumbuhan kredit baru sebesar 79,34% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara dana giro dan tabungan (current account saving account/CASA) tumbuh 33,88% secara tahunan. Rasio CASA KB Bank meningkat dari 20,04% pada periode lima bulan tahun 2023 menjadi 28,33% pada periode yang sama tahun 2024.