Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) secara resmi telah merilis produk fitur paylater bagi para nasabahnya sejak akhir 2023.
Namun, fitur buy now pay later kedua bank jumbo ini mendapat tantangan di tengah ambisi kelompok bank KBMI III yang juga merangsek menjadi pemain tandingan.
Sebagaimana diketahui, mencicipi kue bisnis paylater memang menjadi bagian dari strategi bank jumbo untuk meningkatkan pangsa pasar dan memenuhi kebutuhan nasabah potensial, yaitu kalangan generasi muda yang merupakan pengguna aktif platform digital.
Tak hanya itu, pengembangan produk paylater juga menjadi alternatif yang diberikan bank bagi para nasabahnya untuk menjaga cashflow apabila seorang individu memiliki suatu kebutuhan bersifat konsumtif dengan cara mencicil, mengingat kebijakan persetujuan kartu kredit masih terbilang ketat.
Dari sisi pemain, Bank Mandiri melaporkan sejak awal diluncurkan ke publik, layanan ini terus mendapat respons positif dari nasabah.
Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman mengatakan sampai dengan akhir Mei 2024 jumlah nasabah Bank Mandiri pengguna Livin’ Paylater telah mencapai meningkat dua kali lipat jika dibandingkan akhir 2023.
Baca Juga
“Sementara itu, jumlah volume transaksi pada periode yang sama turut mencatat pertumbuhan lebih 81% jika dibandingkan dengan posisi Desember 2023 atau year to date (ytd),” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (16/7/2024).
Kata Ali, pencapaian ini tidak terlepas dari beragam strategi dan inovasi yang secara aktif dilakukan perseroan. Salah satunya melalui program promosi dengan berbagai penawaran menarik yang dapat dinikmati di berbagai merchant pilihan.
Tidak hanya itu, Ali menyebutkan bahwa Bank Mandiri juga terus mengembangkan fitur pembayaran yang lebih variatif untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah. Seperti penambahan fitur pembayaran melalui Virtual Account (VA) di merchant e-commerce.
“Dengan inovasi ini diharapkan dapat memberikan alternatif pembayaran yang lebih fleksibel bagi nasabah, sehingga transaksi dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat,” ujarnya.
Tak mau kalah, BCA juga membukukan tren kinerja bisnis buy now pay later yang positif. Perseroan juga terus melakukan pengembangan inovasi atas fitur ini.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan pertumbuhan pengguna Paylater mencapai 108% dan outstanding menembus 94% per Mei 2024.
"Inovasi produk rutin kita lakukan. Kita saat ini ada grup-grup kecil yang mempermudah setiap inovasi bisa dilalukan dan di-exercise dengan lebih baik," ujarnya dalam Outlook Ekonomi Semester II 2024, Senin (15/7/2024).
Hera mengatakan saat ini inovasi produk paylater masih terus dikaji dengan menyesuaikan kebutuhan market.
"Biasanya kita ada pilot project, uji coba, aman enggak, relevan enggak. Jadi selalu kita lakukan update produk dan layanan," ujarnya.