Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JMAS Optimistis Asuransi Jiwa Syariah Tumbuh pada Semester II/2024

JMA Syariah mencatat pertumbuhan bisnis sebesar 40% seiring perannya sebagai penyelenggara asuransi haji 2024.
Logo Asuransi JMA Syariah./Istimewa
Logo Asuransi JMA Syariah./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk (JMAS) atau JMA Syariah mencatat pertumbuhan bisnis sebesar 40% dibanding periode yang sama tahun lalu sampai dengan kuartal II/2024.

Pada tahun 2023, perusahaan mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,52 miliar, meningkat dari Rp1,50 miliar di 2022 dan Rp1,28 miliar pada 2021. Selain itu, kontribusi dana tabarru meningkat dari Rp100,64 miliar pada 2021 menjadi Rp156,55 miliar pada 2023.

Direktur Utama JMA Syariah, Basuki Agus menjelaskan pihaknya melihat peluang besar dalam pertumbuhan asuransi jiwa syariah di semester II/2024. Hal ini didorong oleh meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang produk finansial syariah, terutama asuransi jiwa syariah.

"Prospek industri asuransi jiwa syariah masih memiliki peluang yang besar untuk bertumbuh didorong semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat akan produk finansial syariah khususnya asuransi jiwa syariah," kata Direktur Utama JMA Syariah, Basuki Agus, kepada Bisnis pada Senin (29/07/2024).

Namun, industri asuransi jiwa syariah secara umum sedang mengalami kerugian. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa sektor ini mengalami kerugian dua bulan berturut-turut pada April dan Mei 2024. Sebelumnya, sektor ini telah mengalami penurunan laba sejak Januari, dengan laba tercatat Rp141,70 miliar pada Januari 2024, turun menjadi Rp121,51 miliar di Februari dan Rp93,33 miliar di Maret. Pada April dan Mei, sektor ini mencatat kerugian sebesar Rp99,25 miliar dan Rp85,01 miliar masing-masing.

Berbeda dengan asuransi jiwa syariah yang mencatat rugi, asuransi jiwa konvensional pada Mei 2024 mencatat laba komprehensif sebesar Rp374,69 miliar, pulih dari kerugian sebesar Rp646,34 miliar pada April.

Basuki meminta pemerintah untuk membuat regulasi yang dapat mendorong pertumbuhan asuransi jiwa syariah. "Regulasi yang mempermudah industri asuransi syariah masih diperlukan agar masyarakat dapat semakin terdorong untuk ikut serta dalam program asuransi syariah," ujarnya.

Dari sisi perusahaan, JMA Syariah memiliki strategi untuk meningkatkan pendapatan dari produk asuransi jiwa individu dan produk asuransi jiwa perlindungan jangka pendek (term life). "Salah satu caranya adalah dengan melaksanakan program edukasi dan literasi yang bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan, komunitas, dan organisasi kemasyarakatan," kata Basuki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper