Bisnis.com, JAKARTA — PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menargetkan penyaluran pembiayaan ultra mikro (UMi) melalui program ULaMM dan Mekaar mencapai Rp 71,65 triliun hingga akhir 2024.
Direktur Bisnis PNM Prasetya Sayekti mengungkap ada beberapa strategi yang diterapkan oleh PNM pada paruh kedua tahun ini untuk mengejar target yang telah ditetapkan. Langka Pertama, yakni reengineering proses bisnis dengan menguatkan fundamental dan perancangan terhadap proses-proses bisnis organisasi yang membawa organisasi mencapai peningkatan kualitas.
“Business Process Reengineering mengarahkan PNM berfokus pada perbaikan proses. Nantinya akan tercapai efisiensi dalam aktivitas kinerja yang lebih baik,” kata Prasetya saat dihubungi Bisnis, pada Selasa (30/7/2024).
Kedua, lanjut Prasetya, rejuvenasi produk PNM yang pada akhirnya mampu memenuhi harapan dan kebutuhan nasabah. Menurutnya dengan proses ini maka secara optimal produk akan berkembang dengan kualitas pembiayaan yang baik. Ketiga adalah optimalisasi potensi kewilayahan yang disesuaikan dengan potensi daerah baik luasan, kepadatan yang berhubungan dengan potensi jumlah nasabah serta faktor-faktor lain supaya kinerja PNM di suatu daerah dapat lebih optimal.
Prasetya menambahkan ada beberapa sentimen yang bakal menjadi peluang dan tantangan dari ekosistem yang dibangun PNM. Salah satunya kualitas pembiayaan yang sehat dan kecukupan pencadangan.
Lalu keempat, peningkatan efisiensi melalui perluasan penerapan digitalisasi dalam pengelolaan bisnis dan operasional. Kemudian, upaya PNM meningkatkan maturitas penerapan tata kelola dan manajemen risiko teringtegrasi dalam PNM Group.
Baca Juga
“Bagaimana PNM meningkatkan program pemberdayaan yang memiliki dampak terukur terhadap usaha nasabah serta mendukung pertumbuhan bisnis PNM Group [juga perlu diperhatikan],” kata Prasetya.
Terakhir atau kelima yang tidak kalah penting adalah bagaimana PNM mampu meningkatkan produktivitas dan kompetensi pemberdayaan tenaga pemasar. Terlebih tenaga pemasar menjadi salah satu faktor yang menunjang penyaluran pada semester I/2024.
Adapun dalam laporan keuangan yang dirilis di Bisnis Indonesia pada Selasa (30/7/2024), PNM mencatat pinjaman yang diberikan mencapai sebanyak Rp45 triliun yang terdiri dari pinjaman yang diberikan Rp43,873 triliun dan pembiayaan modal Rp1,127 triliun, tumbuh 5,12% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 42,8 triliun pada Juni 2023.