Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Raya (AGRO) Beberkan Siasat Hadapi Persaingan Sengit Bank Digital

Bank Raya (AGRO), anak usaha BRI, mengungkapkan strategi dalam menghadapi persaingan bank digital yang kian kompetitif.
Nasabah mengakses aplikasi mobile banking Bank Raya di Jakarta, Senin (13/5/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Nasabah mengakses aplikasi mobile banking Bank Raya di Jakarta, Senin (13/5/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO), anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), membeberkan strateginya dalam menghadapi persaingan bank digital yang kian kompetitif.

Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia menjelaskan bahwa sebagai digital attacker dari BRI Group, pihaknya memiliki sejumlah nilai lebih yang diyakini menjadi keunggulan dibandingkan bank digital lainnya.

“Yang pertama kami adalah bank digital dengan jaringan O2O [online to offline] yang kuat di seluruh Indonesia, karena kami memiliki lebih dari 900.000 access point,” katanya dalam sesi tanya jawab Public Expose Live 2024 secara daring, Selasa (27/8/2024).

Menurutnya, terdapat sekitar 77% masyarakat Indonesia yang belum tersentuh layanan keuangan formal, baik berada dalam kategori underbanked maupun unbanked. Hal ini dinilai sebagai potensi besar bagi Bank Raya dari segi pasar.

Bagus melanjutkan, strategi kedua adalah keberadaan produk digital komprehensif lintas segmen yang dimiliki Bank Raya. Saat ini, pihaknya telah mengembangkan produk-produk digital baik simpanan maupun pinjaman, yang dinilai mampu memenuhi kebutuhan konsumen.

“Yang menjadi keunggulan saat ini adalah bisnis keagenan yang menjadi barometer pertumbuhan kami ke depan,” sambungnya.

Selain itu, Bank Raya juga melakukan eksplorasi dan eksploitasi untuk mendongkrak pertumbuhan bisnisnya. Eksplorasi dilakukan untuk membangun pertumbuhan bisnis di luar dan di dalam ekosistem BRI Group, sementara eksploitasi merujuk pada peningkatan pengelolaan sumber daya yang telah ada dalam ekosistem bank pelat merah itu.

Strategi berikutnya adalah sinergi dengan BRI Group dalam melayani segmen usaha mikro, kecil, dan menengah alias UMKM. Pihaknya mengusung semangat smaller, shorter, dan faster dalam menjajakan produk dan jasa perbankan digital bagi kalangan nasabah tersebut.

“Selanjutnya ada perbaikan berkesinambungan dari business enabler. Kami lakukan perbaikan-perbaikan sumber daya manusia, manajemen risiko untuk mendukung pertumbuhan bisnis kami yang solid dan berkesinambungan,” tutup Bagus.

Berdasarkan catatan Bisnis, digital banking di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan konsisten dalam beberapa tahun terakhir. Pada kuartal II/2024, Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan digital banking mencapai 5,36 juta transaksi atau tumbuh sebesar 34,49% (yoy).

Sementara itu, Bank Raya membukukan laba bersih sebesar Rp20 miliar, tumbuh 115,9% secara tahunan alias yoy pada semester I/2024.

Seiring dengan pertumbuhan laba, total kredit Bank Raya tumbuh 12,1% (yoy) atau mencapai Rp6,8 triliun. Pertumbuhan tersebut menopang pertumbuhan total aset Bank Raya menjadi sebesar Rp13,1 triliun atau tumbuh 9,0% (yoy).

Kemudian, penyaluran kredit digital selama semester I/2024 mencapai Rp8,1 triliun atau tumbuh 60,3% yoy, sehingga mendorong pertumbuhan signifikan outstanding kredit digital Bank Raya sebesar 81,5% yoy. Nilainya mencapai Rp1,5 trilliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper