Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IIF Incar Laba Bersih Rp120 Miliar pada 2024

Indonesia Infrastructure Finance (IIF) mencatatkan pertumbuhan laba bersih 75,6% year-on-year (yoy) pada semester I/2024.
Jajaran direksi PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) dalam seremoni pencatatan obligasi perpetual di BEI pada Senin, (15/1/2024). (Bisnis/Rizqi Rajendra)
Jajaran direksi PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) dalam seremoni pencatatan obligasi perpetual di BEI pada Senin, (15/1/2024). (Bisnis/Rizqi Rajendra)

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) mencatatkan laba bersih Rp67,1 miliar atau tumbuh 75,6% year-on-year (yoy) pada semester I/2024 dari sebelumnya Rp38,2 miliar. 

Head of Corporate Communication Department IIF Siva Rahmadani mengatakan untuk meningkatkan laba bersih perusahaan seiring tiga strategi utama yang dijalankan, yakni memperkuat daya saing, ekspansi bisnis, dan peningkatan kinerja keuangan.

"IIF yakin dapat menargetkan pertumbuhan laba bersih kisaran 14-15% menjadi kurang lebih Rp120 miliar pada tahun ini," kata Siva kepada Bisnis, dikutip Minggu (1/9/2024).

Adapun pencapaian laba ini ditopang oleh pendapatan bunga bersih Perseroan pada semester I/2024 yang meningkat 7,5% menjadi Rp192,8 miliar dibanding periode sebelumnya sebesar Rp179,4 miliar.

Sementara itu, aset investasi Perseroan tercatat sebesar Rp13,1 triliun. Aset ini terbesar di sektor energi terbarukan yang porsinya mencapai 24%. Kemudian, sektor telekomunikasi & informasi yang porsinya mencapai 22%, dan sektor jalan tol 13%.

Sampai dengan 30 Juni 2024, IIF telah membukukan komitmen baru senilai Rp1,6 triliun, yang terdiversifikasi ke beberapa sektor seperti infrastruktur air, gas, jalan tol, dan infrastruktur kawasan.

Menuju akhir 2024 ini, Siva menjelaskan tantangan utama yang dihadapi saat ini meliputi ketidakpastian ekonomi global, suku bunga acuan tinggi, tren pertumbuhan kredit perbankan yang tinggi yang mengambil porsi pembiayaan sektor infrastruktur, serta pelemahan rupiah. 

"Namun, kami optimistis suku bunga akan turun seiring penurunan FED rate dan penguatan rupiah di masa mendatang, sesuai proyeksi pasar," jelas Siva.

Meskipun demikian, lanjutnya, IIF tetap berkomitmen untuk memberikan solusi pembiayaan inovatif dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper