Bisnis.com, JAKARTA -- PT FWD Asset Management (d.h PT Commonwealth Life), perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh PT FWD Insurance Indonesia, secara resmi mengumumkan akan mengembalikan izin usahanya sebagai manajer investasi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Langkah ini menandai akhir perjalanan panjang bisnis manajer investasi perusahaan di Indonesia.
Atas rencana ini, FWD Insurance sebagai pemegang saham memberikan penjelasan. Dalam keterangan tertulis yang diterima Senin (2/9/2024), perusahaan menjelaskan keputusan ini tidak akan berdampak pada operasional maupun nasabah FWD Insurance.
"Perihal pengembalian izin usaha PT FWD Asset Management dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini tidak mempengaruhi bisnis maupun nasabah FWD Insurance," jelas keterangan resmi dari FWD Insurance.
Baca Juga
Dalam catatan Bisnis, arah mengembalikan izin usaha FWD Asset Management telah terlihat sejak tahun lalu. Saat itu, FWD Asset Management mulai membubarkan seluruh produk reksa dana yang dikelola dan mengembalikan dana nasabah pada pertengahan Agustus 2023. Data menunjukkan bahwa pada Desember 2023, seluruh produk reksa dana yang ditawarkan oleh perusahaan telah mencapai dana kelolaan sebesar Rp0, menandakan penghentian operasional secara bertahap.
Selama puncak kejayaannya, FWD Asset Management pernah mengelola aset hingga Rp4,3 triliun pada Oktober 2012. Namun, jumlah ini terus menurun hingga Rp2,03 triliun pada pertengahan 2023. Meski demikian, modal dasar perusahaan tetap tercatat sebesar Rp293 miliar, dengan modal disetor mencapai Rp123,63 miliar, jauh di atas batas minimum yang ditetapkan oleh regulasi.
FWD Asset Management, yang sebelumnya dikenal sebagai PT First State Investments Indonesia, berganti nama setelah diakuisisi oleh PT FWD Life Indonesia pada tahun 2020. Akuisisi ini dilakukan sebagai bagian dari ekspansi FWD Group, yang merupakan bagian dari Pacific Century Group (PCG), sebuah grup investasi swasta berbasis di Asia yang fokus pada sektor Teknologi, Media & Telekomunikasi (TMT), jasa keuangan, dan properti.
