Bisnis.com, JAKARTA – Emiten multifinance PT Buana Finance Tbk. (BBLD) kembali mendapatkan kredit dari perbankan. Perseroan telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit dari PT Bank HSBC Indonesia senilai Rp300 miliar.
Dalam keterbukaan informasi yang diteken Sekretaris Perusahaan Buana Finance Ahmad Khaetami, nominal tersebut merupakan pemberian limit gabungan untuk fasilitas pinjaman dengan cicilan tidak tetap 1 dengan tenor 48 bulan dan fasilitas pembiayaan bergulir FI dengan tenor sampai dengan 36 bulan.
“Fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan untuk keperluan modal kerja perseroan, yaitu pemberian kredit consumer finance dan financial lease,” demikian pernyataan perseroan sebagaimana dikutip, Rabu (11/9/2024).
Lebih lanjut, kerja sama ini telah diteken pada Senin (9/9/2024) lalu. Manajemen Buana Finance menyatakan bahwa fasilitas tersebut dijamin dengan piutang perseroan.
Sebelumnya, BBLD juga mendapatkan fasilitas pembiayaan dari PT Bank Jago Tbk (ARTO). Dalam keterbukaan yang disampaikan pada Selasa (3/9/2024), manajemen Buana Finance menyatakan telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan skema pembiayaan bersama (joint financing) senilai Rp500 miliar dengan Bank Jago pada 30 Agustus 2024.
"Dengan jangka efektif selama 3 [tiga] tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian," tulis manajemen BBLD.
Baca Juga
Nilai pembiayaan bersama tersebut mencerminkan 35,8% dari total ekuitas Buana Finance per 31 Desember 2023. BBLD sebelumnya juga telah memperoleh fasilitas pinjaman term loan dari Bank Jago senilai Rp1,55 triliun.
Adapun, tujuan dari pendanaan ini disebutkan untuk penyaluran pembiayaan consumer finance dengan skema pembiayaan bersama.
Selain dari HSBC Indonesia dan Bank Jago, Buana Finance juga mendapatkan fasilitas kredit dari PT Bank DKI senilai Rp150 miliar pada Juli 2024, berupa term loan dengan tenor maksimal 36 bulan.
Buana Finance menargetkan penyaluran pembiayaan senilai Rp4,31 triliun pada tahun ini. Penyaluran ini diharapkan mampu meningkat sekitar 13,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada 2023, perseroan mencatatkan penyaluran pembiayaan senilai Rp3,79 triliun. Jumlah tersebut meningkat 27,60% dibandingkan nilai per Desember 2022 sebesar Rp2,97 triliun.