Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat premi industri reasuransi mencapai sebanyak Rp10,74 triliun pada semester I/2024.
Angka tersebut mengalami pertumbuhan 7,4% secara tahunan (year on year/yoy). Pada semester I/2023, premi dicatat industri reasuransi mencapai sebanyak Rp10 triliun.
Lini bisnis properti mencatatkan premi dicatat paling tinggi mencapai sebanyak Rp6,13 triliun pada semester I/2024. Angka tersebut tumbuh 17% yoy apabila dibandingkan Rp5,24 triliun pada semester I/2023.
Kemudian disusul lini bisnis marine cargo dengan premi dicatat sebanyak Rp983,6 miliar, yang mana naik 14,1% yoy dari Rp861,8 miliar pada semester I/2023. Lalu ada asuransi kredit yang preminya mencapai sebanyak Rp893 miliar.
Namun demikian, premi asuransi kredit pada industri reasuransi mengalami penurunan 42% apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, lini bisnis dengan pertumbuhan premi paling tinggi yakni personal accident dengan kenaikan 234% menjadi Rp312,6 miliar pada semester I/2024, dari sebelumnya Rp93,6 miliar.
Baca Juga
Kemudian asuransi satelit dengan pertumbuhan 147,5% yoy menjadi Rp26,3 miliar dari sebelumnya Rp10,6 miliar. Lalu asuransi kesehatan, di mana premi yang dicatat mencapai sebanyak Rp10,6 miliar, yang mana naik 101,3% yoy dari sebelumnya Rp5,3 miliar.
Selain asuransi kredit, ada beberapa lini bisnis yang juga mengalami penurunan premi dicatat pada semester I/2023. Beberapa di antaranya yakni marine hull yang turun 22,5% yoy menjadi Rp334,4 miliar dari sebelumnya Rp431,3 miliar.
Kemudian asuransi penerbangan yang turun 31,7% yoy menjadi Rp26,8 miliar dari sebelumnya Rp10,6 miliar. Lalu suretyship yang mencapai Rp56,7 miliar, turun 30,5% dari sebelumnya Rp81,6 miliar.
Dari sisi klaim, secara total, industri reasuransi mencatatkan klaim sebanyak Rp2,35 triliun yang mana turun 35,4% dari sebelumnya Rp3,64 triliun.
Lini bisnis properti mencatatkan klaim terbanyak di industri reasuransi yang mencapai sebanyak Rp952,2 miliar. Angka tersebut turun 45,4% yoy apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada semester I/2023 yakni Rp1,74 triliun.
Kemudian asuransi kredit dengan klaim sebanyak Rp488,9 miliar yang mana naik 31% yoy dari sebelumnya Rp709 miliar pada semester I/2023.
Kemudian lini bisnis rekayasa dengan klaim sebanyak Rp260 miliar yang mana turun 19,3% yoy dari sebelumnya Rp322,3 miliar pada semester I/2023.