Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AAUI: Premi Reasuransi Capai Rp10,74 Triliun pada Semester I/2024, Tumbuh 7,4%

AAUI mencatat premi industri reasuransi mencapai sebanyak Rp10,74 triliun pada semester I/2024
Karyawati beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi umum di Jakarta, Rabu (24/7/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi umum di Jakarta, Rabu (24/7/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat premi industri reasuransi mencapai sebanyak Rp10,74 triliun pada semester I/2024.

Angka tersebut mengalami pertumbuhan 7,4% secara tahunan (year on year/yoy). Pada semester I/2023, premi dicatat industri reasuransi mencapai sebanyak Rp10 triliun. 

Lini bisnis properti mencatatkan premi dicatat paling tinggi mencapai sebanyak Rp6,13 triliun pada semester I/2024. Angka tersebut tumbuh 17% yoy apabila dibandingkan Rp5,24 triliun pada semester I/2023. 

Kemudian disusul lini bisnis marine cargo dengan premi dicatat sebanyak Rp983,6 miliar, yang mana naik 14,1% yoy dari Rp861,8 miliar pada semester I/2023. Lalu ada asuransi kredit yang preminya mencapai sebanyak Rp893 miliar. 

Namun demikian, premi asuransi kredit pada industri reasuransi mengalami penurunan 42% apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Sementara itu, lini bisnis dengan pertumbuhan premi paling tinggi yakni personal accident dengan kenaikan 234% menjadi Rp312,6 miliar pada semester I/2024, dari sebelumnya Rp93,6 miliar. 

Kemudian asuransi satelit dengan pertumbuhan 147,5% yoy menjadi Rp26,3 miliar dari sebelumnya Rp10,6 miliar. Lalu asuransi kesehatan, di mana premi yang dicatat mencapai sebanyak Rp10,6 miliar, yang mana naik 101,3% yoy dari sebelumnya Rp5,3 miliar.

Selain asuransi kredit, ada beberapa lini bisnis yang juga mengalami penurunan premi dicatat pada semester I/2023. Beberapa di antaranya yakni marine hull yang turun 22,5% yoy menjadi Rp334,4 miliar dari sebelumnya Rp431,3 miliar.

Kemudian asuransi penerbangan yang turun 31,7% yoy menjadi Rp26,8 miliar dari sebelumnya Rp10,6 miliar. Lalu suretyship yang mencapai Rp56,7 miliar, turun 30,5% dari sebelumnya Rp81,6 miliar. 

Dari sisi klaim, secara total, industri reasuransi mencatatkan klaim sebanyak Rp2,35 triliun yang mana turun 35,4% dari sebelumnya Rp3,64 triliun.

Lini bisnis properti mencatatkan klaim terbanyak di industri reasuransi yang mencapai sebanyak Rp952,2 miliar. Angka tersebut turun 45,4% yoy apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada semester I/2023 yakni Rp1,74 triliun.

Kemudian asuransi kredit dengan klaim sebanyak Rp488,9 miliar yang mana naik 31% yoy dari sebelumnya Rp709 miliar pada semester I/2023.

Kemudian lini bisnis rekayasa dengan klaim sebanyak Rp260 miliar yang mana turun 19,3% yoy dari sebelumnya Rp322,3 miliar pada semester I/2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper