Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Maju Mundur Divestasi Panin (PNBN)

Kabar divestasi atau penjualan saham Bank Panin (PNBN) oleh ANZ kembali mengemuka usai rencana ini mulai beredar sejak 2013.
Arlina Laras,Thomas Mola
Arlina Laras & Thomas Mola - Bisnis.com
Selasa, 8 Oktober 2024 | 12:00
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN) atau Bank Panin di Jakarta, Senin (29/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN) atau Bank Panin di Jakarta, Senin (29/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Kabar penjualan saham atau divestasi Bank Panin (PNBN) oleh ANZ kembali mencuat pada kuartal III/2024. Tak hanya ANZ, keluarga Mu'min Ali Gunawan juga dikabarkan mempertimbangkan melepas saham pengendali.

Kabar teranyar yang dirilis Reuters pada awal bulan ini menyebutkan para pemegang saham PNBN telah menunjuk Citigroup untuk menjalankan rencana penjualan saham PNBN. Sumber Reuters yang mengetahui proses tersebut menyebutkan materi pemasaran telah dikirimkan kepada buyer potensial dan proses penjualan resmi masih beberapa pekan lagi.

Sumber yang sama menyebutkan keluarga Mu'min Ali Gunawan selaku pengendali lebih fleksibel terkait jumlah saham PNBN yang bakal dilego tergantung pada harga yang ditawarkan.

Menanggapi kabar tersebut, Bank Panin memberikan pernyataan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) bahwa kabar tersebut bukan berasal dari manajemen Bank Panin, sehingga perseroan tidak mengetahui kebenaran berita yang dimaksud.

“Tidak terdapat informasi, fakta, dan/atau kejadian penting lainnya yang dapat mempengaruhi secara material kelangsungan kegiatan usaha Perseroan dan harga saham Perseroan yang belum diungkapkan oleh Perseroan kepada Bursa Efek Indonesia,” tulis manajemen PNBN yang dikutip Senin (7/10/2024).

Bisnis mencatat, kabar rencana pelepasan kepemilikan saham PNBN oleh ANZ sudah beredar sejak 2013. Hal ini pada awalnya dilakukan untuk memenuhi ketentuan kepemilikan tunggal atau single presence policy (SPP).

Sebagai informasi, ANZ mulai berinvestasi di Panin Bank pada 1999 dan grup investasi itu kemudian meningkatkan kepemilikannya menjadi lebih dari 38% dalam satu dekade kemudian.

Dalam aturan tersebut, seseorang atau badan usaha hanya diperbolehkan menjadi pemegang saham pengendali (PSP) pada satu bank. Apabila PSP memiliki bank kedua atau lebih, maka harus dilebur dengan bank pertama.

Namun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah merelaksasi aturan PSP. Dalam hal ini, PSP pada dua bank atau lebih memiliki opsi selain melakukan peleburan usaha, yakni menjadikan seluruh bank yang dimiliki berada dalam satu kelompok usaha bank (KUB).

Untuk diketahui, ANZ merupakan Pemegang Saham Pengendali (PSP) PNBN dengan porsi 38,82% saham melalui Votraint No. 1103 Pty Limited. ANZ Banking Group juga adalah PSP ANZ Indonesia dengan kepemilikan 99%. Sementara, Keluarga Gunawan mengenggam 46,04% saham Bank Panin melalui PT PaninFinancial Tbk.

Kabar mengenai rencana divestasi saham Bank Panin oleh ANZ telah beberapa kali mengemuka. Pada penghujung 2018, ANZ pernah menunjuk Morgan Stanley untuk melakukan valuasi harga saham PNBN terkait dengan rencana divestasi. Kala itu, saham Bank Panin yang dimiliki ANZ ditaksir senilai Rp8,6 triliun.

Mengutip laporan Bloomberg, ada sejumlah investor yang berminat pada saat itu, di antaranya dua investor asal Jepang, yakni Mizuho Financial Group Inc dan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. Kemudian muncul nama lain, yaitu Fubon Financial Holding Co Ltd (Taiwan) dan Banco Bilbao Vizcaya Argentaria SA (Spanyol).

Dari dalam negeri, PT Bank Central Asia Tbk. atau BBCA juga sempat disebut-sebut menjadi salah satu calon pemodal PNBN. Namun, pada November 2019, OJK justru merampungkan uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test untuk ANZ Group sebagai PSP Bank Panin. ANZ pun resmi berbagi kursi pengendali dengan Mukmin Ali Gunawan.

Pada Juli 2022, Bloomberg kembali memberitakan bahwa ANZ melakukan pendekatan kepada sejumlah pihak yang dianggap mampu menjadi pembeli potensial.

Salah satu sumber Bloomberg mengatakan pendekatan sedang dilakukan oleh ANZ kepada sejumlah perusahaan perbankan dan juga taipan asal Indonesia. Namun, pihak manajemen ANZ menolak untuk berkomentar, begitu pula dengan pihak Bank Panin.

Lalu, pada kuartal III tahun ini, Bloomberg kembali melaporkan bahwa ANZ telah bekerja sama dengan penasihat keuangan untuk membantu mendapatkan peminat awal terhadap kepemilikan 38,8% di Panin Bank.

“Calon pembeli potensial, dari Jepang dan Asia Tenggara, termasuk dari Malaysia,” kata informan yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut.

Narasumber itu pun menilai valuasi masih menjadi tantangan dalam kesepakatan dengan peminat. Maybank menjadi salah satu nama yang muncul terkait dengan rencana divestasi kali ini.

Namun, melalui keterbukaan informasi, manajemen Maybank menegaskan kabar mengenai rencana akuisisi terhadap akuisisi lini bisnis dari Grup Panin adalah tidak benar.

“Perseroan menyampaikan bahwa informasi material yang diberitakan di media massa tersebut tidak benar,” tulis Direktur Maybank Indonesia Yessika Effendi yang dikutip Rabu (4/9/2024).

Halaman
  1. 1
  2. 2
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper