Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan pembiayaan BRI Finance mencatatkan peningkatan signifikan dalam pembiayaan modal kerja dan investasi hingga akhir September 2024.
Direktur Utama BRI Finance Wahyudi Darmawan mengatakan pembiayaan di kedua sektor tersebut tumbuh sebesar 14% secara tahunan (year on year/yoy).
Dia menjelaskan bahwa meskipun terdapat pertumbuhan pembiayaan modal kerja dan investasi, kondisi ekonomi yang kurang stabil telah memengaruhi sebagian perusahaan.
“Terdapat penurunan kinerja perusahaan seperti penurunan pendapatan atau laba dan hal tersebutlah yang menyebabkan penurunan kebutuhan modal kerja perusahaan,” kata Wahyudi kepada Bisnis pada Selasa (15/10/2024).
Wahyudi mengatakan kondisi ekonomi yang tidak menentu membuat beberapa perusahaan lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan mereka. Situasi tersebut menyebabkan beberapa bisnis menunda ekspansi atau penambahan investasi, yang mengakibatkan pembiayaan di sektor tersebut sedikit melambat.
Namun demikian, Wahyudi melihat segmen usaha menengah masih menunjukkan tren ekspansi yang kuat. Terutama dengan adanya inovasi teknologi, diversifikasi pasar, dan akses pembiayaan yang lebih luas dari lembaga keuangan.
Baca Juga
Berbeda dengan usaha menengah, Wahyudi melihat segmen usaha mikro menghadapi tantangan lebih besar akibat pelemahan daya beli masyarakat. Namun, Wahyudi menekankan bahwa banyak usaha mikro yang mampu bertahan dengan strategi diversifikasi produk dan pendekatan ke niche market.
“Dan dapat mencari pembiayaan alternatif melalui crowdfunding atau program dukungan dari pemerintah,” katanya.
Untuk menyasar pembiayaan modal kerja dan investasi, BRI Finance menerapkan sejumlah strategi. Wahyudi menjelaskan bahwa edukasi keuangan menjadi kunci utama.
Selain itu, BRI Finance juga aktif menawarkan program promosi dan skema pembiayaan dengan bunga kompetitif serta limit pinjaman tertentu yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan usaha.
“Strategi BRI Finance untuk menyasar pembiayaan modal kerja dan investasi yakni dengan edukasi keuangan tentang produk yang terdapat di perusahaan pembiayaan dan relate dengan dunia usaha serta menawarkan program atau promo untuk mengembangkan usaha dengan bunga dan limit pinjaman tertentu,” tandasnya.