Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) memproyeksikan pendanaan anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) itu akan tetap didominasi oleh pinjaman perbankan.
Direktur Operasional dan Sekretaris Perusahaan BRI Finance Willy Halim Sugiardi mengatakan bahwa selain dari mudahnya akses pendanaan, pinjaman perbankan lebih fleksibel dalam tenor ataupun suku bunga daripada sumber pendanaan lainnya.
“Pendanaan BRI Finance masih diproyeksikan akan tetap didominasi oleh pinjaman perbankan sepanjang 2024,” kata Willy kepada Bisnis, Senin (25/3/2024).
Willy menuturkan bahwa komposisi pendanaan dari pinjaman perbankan saat ini mencapai sekitar 80% dan sisanya dari surat berharga (Medium Term Notes atau MTN dan obligasi) sekitar 20%.
Per Februari 2024, pertumbuhan pendanaan BRI Finance tumbuh sebesar 23,78% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal tersebut seiring dengan peningkatan pembiayaan baru yang dilakukan BRI Finance hingga Februari 2024.
Willy mengatakan bahwa BRI Finance tetap mendapatkan komitmen pendanaan dari kreditur perbankan untuk mendukung ekspansi pembiayaan.
Baca Juga
Namun, selain dari pinjaman perbankan, BRI Finance mendapatkan pendanaan dari penerbitan surat berharga, yaitu dengan penerbitan obligasi pada 2023.
“Untuk 2024, BRI Finance tetap akan mempertimbangkan sumber pendanaan terbaik baik itu berasal dari perbankan, lembaga keuangan lainnya maupun dari pasar modal melalui penerbitan obligasi,” pungkasnya.