Bisnis.com, BANDA ACEH - Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) melihat sektor insurance technology (insurtech) masih memiliki daya tarik untuk menjadi sasaran investasi. Sayangnya, jumlah pemain insurtech di Tanah Air masih relatif sedikit.
Ketua Umum Amvesindo Eddi Danusaputro mengatakan pemain startup di Indonesia saat ini masih didominasi oleh sektor fintech lending alias pinjol dan payments.
"Modal ventura tertarik investasi di istartup insurtech, namun kenyataannya relatif sedikit populasi startup di sektor ini," kata Eddi kepada Bisnis, Rabu (24/10/2024).
Padahal, menurutnya semakin banyak startup yang bergerak di sektor insurtech akan menjadi pendorong pembiayaan modal vetura. Pada kuartal I/2024 lalu, Amvesindo mencatat hanya ada satu insurtech yang mencatatkan kontrak pendanaan modal ventura. Jumlahnya masih kecil dibanding dengan 10 kontrak yang didapatkan sektor fintech.
Saat ini, pembiayaan modal ventura memang sedang dalam tren turun. Piutang pembiayaan modal ventura per Agustus 2024 mengalami kontraksi 9,03% year on year (yoy) menjadi Rp16,19 triliun. Ini melanjutkan tren penurunan pada Juli, yang juga kontraksi 10,67% dengan nilai sebesar Rp16,18 triliun. Tren ini berulang dari periode Juni 2024 yang juga mengalami penurunan 10,97% menjadi sebesar Rp16,22 triliun.
Sebelumnya, Head of B2C Igloo Indonesia Delta Andreansyah mengatakan sektor insurtech masih diminati oleh perusahaan modal ventura. Perusahaan insurtech yang punya induk usaha di Singapura ini pada 2023 lalu telah mendapatkan pendanaan Pre-Seri C senilai US$36 juta.
Baca Juga
"Kalau kami lihat sih kami cukup punya istilahnya bensin sampai kami mendapatkan [pendanaan] yang berikutnya," kata Delta saat ditemui di Greyhound Cafe, Jakarta, Rabu (23/10/2024).
Delta menilai secara keseluruhan fenomena tech winter memang berdampak pada pembiayaan modal ventura, di mana mereka akan mengubah pola 'bakar uang' untuk jor-joran mendanai perusahaan rintisan.
"Adanya fenomena ini membuat modal ventura tentunya lebih berhati-hati memberikan pendanaan kepada perusahaan yang memang terbukti sehat dan punya prospek bagus," pungkasnya.