Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asuransi Asei Bidik Premi Kendaraan hingga Rp20 Miliar pada 2025

PT Asuransi Asei Indonesia menargetkan pendapatan premi dari asuransi kendaraan pada 2025 sebesar Rp10-20 miliar tahun ini.
Ilustrasi asuransi kendaraan/ Dok. Freepik.
Ilustrasi asuransi kendaraan/ Dok. Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Asuransi Asei Indonesia menargetkan pendapatan premi dari asuransi kendaraan pada 2025 sebesar Rp10-20 miliar.

Wahyudin Rahman, Kadiv Transformasi Asei mengatakan perusahaannya termasuk pemain baru dalam asuransi kendaraan. Saat ini, produk asuransi kendaraan yang dipasarkan Asei merupakan produk syariah dari Unit Usaha Syariah (UUS) Asei. UUS Asei ini sedang dalam proses pengalihan kepada PT Asuransi Jasindo Syariah.

"Tak muluk, kami harapkan bisa di Rp10-20 miliar untuk asuransi kendaraan bermotor. Strategi yang dijalankan tentunya mencoba bisnis dengan terms and conditions yang bersaing dan segmentasi baru seperti multifinance dan agunan perbankan," kata Wahyudin kepada Bisnis, Jumat (14/2/2025).

Menurutnya, prospek asuransi kendaraan tahun ini cukup stabil. Untuk itu, Asei akan meningkatkan produksi dari bisnis ini secara bertahap.

"Tantangan yang dihadapi adalah daya saing dengan kompetitor. Infrastruktur dan layanan perlu ditingkatkan, apalagi kami baru bermain di asuransi kendaraan bermotor. Tak hanya itu, menutup asuransi kendaraan listrik juga menjadi tantangan tersendiri karena wording polis dan ketentuan regulasinya belum mumpuni," ujarnya.

Sebaliknya, Wahyudin menilai peluang bagi asuransi kendaraan tahun ini adalah adanya rencana pemerintah yang mewajibkan seluruh pemilik kendaraan bermotor untuk memiliki asuransi tanggung jawab pihak ketiga atau third party liability (TPL).

"Kami berharap dapat diikutsertakan jika ada konsorsium khusus asuransi wajib TPL ini," tandasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Asuransi Asei Indonesia, Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe, menjelaskan bahwa Asuransi Asei saat ini sedang melakukan transformasi bisnis untuk mengoptimalkan hasil underwriting, salah satunya dengan mengembangkan produk-produk asuransi ritel, termasuk asuransi kendaraan.

"Selama ini pengembangan asuransi kendaraan bermotor dilakukan oleh UUS Asei. Sejalan dengan transfer portofolio syariah karena Asei tidak melanjutkan UUS tersebut, maka portofolio syariah dipindahkan ke Asei konvensional. Ini sekaligus momentum untuk pengembangan bisnis asuransi ritel," kata Dody.

Seperti diketahui, saat ini portofolio UUS Asei dalam proses pengalihan ke PT Asuransi Jasindo Syariah sebagai bagian dari kewajiban pemisahan atau spin-off UUS pada 2026.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper