Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Debitur Korporasi Masih jadi Pengungkit Penyaluran Kredit Perbankan Awal Tahun

Penyaluran kredit perbankan pada Januari 2025 telah mencapai Rp7.782 triliun, tumbuh 10,27% YoY.
Ilustrasi suku bunga perbankan./ Dok. Freepik.
Ilustrasi suku bunga perbankan./ Dok. Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan penyaluran kredit perbankan pada Januari 2025 telah mencapai Rp7.782 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae memaparkan, jumlah tersebut mencerminkan pertumbuhan sebesar 10,27% year on year (yoy) usai tumbuh 10,39% pada bulan sebelumnya.

"Kinerja intermediasi perbankan tumbuh positif dengan profil risiko yang tetap terjaga. Pada Januari 2025, pertumbuhan kredit tetap melanjutkan double digit growth sebesar 10,27%," jelas Dian dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Bulanan, dikutip Rabu (5/3/2025).

Dia menuturkan, ditinjau dari kepemilikan, bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit yaitu sebesar 10,98% yoy. Berdasarkan kategori debitur, kredit korporasi tumbuh sebesar 15,81%, sementara kredit UMKM tumbuh sebesar 2,88%.

Sementara itu, berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi mencatatkan pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 13,22%. Menyusul di belakangnya adalah kredit konsumsi dengan pertumbuhan 10,37%, sedangkan Kredit Modal Kerja 8,40%. 

Selanjutnya, dana pihak ketiga (DPK) tercatat tumbuh juga sebesar 5,51% yoy menjadi total Rp8.879,2 triliun, setelah tumbuh 4,48% yoy pada Desember 2024. Dian menyebut bahwa giro menjadi kontributor pertumbuhan terbesar. 

Selain itu, kualitas kredit yang tecermin dari rasio non-performing loan (NPL) gross terjaga pada level 2,18%, sedangkan NPL net pada level 0,75%. Rasio kredit bermasalah (loan at risk/LAR) tercatat sebesar 9,72% pada Januari 2025, dibandingkan 9,28% pada Desember 2024. 

“Meskipun meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, rasio NPL gross dan LAR menurun dibandingkan posisi Januari 2024 yang masing-masing 2,35% dan 11,6%. Rasio LAR itu juga di bawah level sebelum pandemi yaitu 9,93% pada Desember 2019,” tutur Dian.

Sementara itu, tingkat profitabilitas bank (ROA) sebesar 2,34% berbanding perolehan Desember 2024 sebesar 2,69% dinilai menunjukkan kinerja industri perbankan yang tetap resilien dan stabil.

Ketahanan perbankan juga tetap kuat seiring dengan capital adequacy ratio (CAR) yang berada di level tinggi yaitu sebesar 27,05% pada Januari 2025 berbanding dengan posisi Desember 2024 sebesar 26,69%. Dian menyebut, catatan ini menjadi bantalan mitigasi risiko yang kuat di tengah kondisi ketidakpastian global. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper